Kamis, 28 Maret 2013

MENULIS KARANGAN DESKRIPSI, TUJUAN PARAGRAF DESKRIPSI



Wiyanto (2004: 64-65, dalam Andriani 2009: 35) mengungkapkan tujuan paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan memberikan kesan/impersi kepada pembaca terhadap objek, gagasan tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Dengan deskripsi yang baik pembaca dapat dibuat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau terlibat dalam peristiwa yang diuraikan penulis.
         Tujuan paragraf deskripsi yang baik harus didasarkan pada pengamatan yang cermat dan penyusunan yang tepat. Tujuan dari paragraf deskripsi adalah membentuk, melalui ungkapan bahasa, imajinasi pembaca agar dapat membayangkan suasana, orang, peristiwa, dan agar mereka dapat memahami suatu sensasi atau emosi (Wagiran dan Doyin 2005: 9).
           Tujuan paragraf deskripsi yang bersifat deskriptif bertujuan memberi gambaran atau penjelasan atas suatu hal. Dengan demikian, tulisan deskriptif yang tampil semakin mendetail normalnya menjadi semakin bagus (Charlie 2006: 26).
           Menurut Kuswilono (2008: 68) tujuan paragraf deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.
       Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis paragraf deskripsi merupakan jenis paragraf yang bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan suatu objek melalui pengamatan dari pancaindra ke dalam bentuk tulisan.

MENULIS KARANGAN DESKRIPSI



Kata menulis karangan deskripsi berasal dari kata bahasa Latin describere yang berarti menggambarkan atau memerikan suatu hal. Menurut Keraf (1995: 16) wacana deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sesuatu hal yang dialami, misalnya pemandangan, orang, atau sensasi.
                Menulis Karangan Deskripsi menurut Faizah (2001: 37, dalam Firmansyah 2009: 21) mengungkapkan bahwa pengembangan paragraf dengan pola pengembangan deskripsi adalah pengembangan dengan menggambarkan sesuatu hal dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Penggambaran itu bertujuan supaya pembaca dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai apa yang dipaparkan.
                 Menulis Karangan Deskripsi menurut Sudiati dan Widyamartayasa (2005: 57), paragraf yang beretorika deskripsi itu dapat kita sebut paragraf deskripsi atau lukisan. Deskripsi tidak hanya dipakai untuk menggambarkan barang maujud, tetapi juga menggambarkan barang-barang yang tak maujud dan yang kompleks.
                  Menulis Karangan Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesutau sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya (Suparno dan Yunus 2007: 4.6).
                 Menulis Karangan deskripsi ialah tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana, atau hal yang lain) (Mrjamyas 2009).
                 Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa paragraf deskripsi merupakan jenis paragraf yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek melalui pancaindra ke dalam bentuk tulisan. Tulisan tersebut juga melibatkan perasaan dari penulis, sehingga pembaca merasa terlibat dalam peristiwa atau objek yang sedang diuraikan oleh penulis. (Suaidah)