Rabu, 20 Mei 2015

Sepucuk Asa

Sepucuk asa di gelap malam
berkobar temaram
dalam diam
membisu
mematung siku
kala rasa lelah merayu
kalbu memerah muda

Yang lain datang mendekat
tak acuh menggelora
sebal
sarat amarah
kala hati dan akal
diselaraskan
mencoba berlari sekuat tenaga
mencari yang tak sejengkalpun tertarik
sedikit tersayat

Yang ada hanya kecewa semata
awan abu-abu mulai menghitam
pekat
membahana
tak kuasa menteskan percikan
walau hanya setetes
bahkan jika tanah mulai mengering
kerontang
berdebu
tersapu

Lalu apa???
ingin hati berpaling
semakin terperosok
jauh tak berujung
tiada bertemu
tiada bermilik
ego bertegak di sana

mencoba berterima
hati bertolak
sulit terlepas
sulit melupa
sulit meniada
hingga .. .
menjauh saja
melirik bayangan
belakang cermin

Lalu, tak sampai hati berkeras
meluapkan segalanya
hingga tersisa
hitam dan putih
hitam tak kan rela memutih
setetes pekat saja
putih akan perlahan memudar
pucat
pasi.

Keoshi Sensei
2015