KUDUS-Selasa (13/2) MI Muhammadiyah 2 Kudus Program
Khusus (Mimudaku), mengunjungi UPT
Puskesmas Purwosari Kec. Kota Kab. Kudus. Tim Taruna PMR Mimudaku yang berjumlah
kurang lebih 25 siswa, disambut dengan baik oleh segenap karyawan puskesmas
tersebut. Kegiatan kunjungan tersebut berlangsung dengan sangat komunikatif. Dari
pihak Puskesmas acara sambutan diberikan oleh Kepala TU, Ibu Siti Latifah
selaku wakil dari UPT Puskesmas Purwosari Kudus. Kemudian dari pihak MI
Muhammadiyah 2 Kudus Program Khusus, acara sambutan diwakili oleh Bapak
Subagiyo, S.Ag. Dalam sambutannya, Bapak Subagiyo menyampaikan maksud dan
tujuan dari kunjungan Tim Mimudaku
ke Puskesmas Purwosari. Perlu kita ketahui bahwa MI Muhammadiyah 2 Kudus
Program Khusus (Mimudaku)
adalah salah satu sekolah binaan dari UPT Puskesmas Purwosari Kudus.
Beliau juga mengatakan bahwa
kegiatan ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi madrasah, khususnya bagi
kegiataan esktrakulikuler dokcil (dokter kecil) dan PMR (Palang Merah Remaja)
yang ada di Mimudaku.
Beliau berharap dalam kunjungan ini, siswa-siswi Mimudaku dapat belajar dan
praktik secara langsung penanganan luka berdarah, pertolongan pertama,
pemeriksaan rutin, dan lain sebagainya.
Acara kunjungan Mimudaku dibuka oleh Bapak Ridho, selaku koordinator
UKS di Puskesmas Purwosari Kudus. Beliau yang mengkoordinir segala macam urusan
di sekolah-sekolah binaan Puskesmas Purwosari Kudus. Seperti penjaringan siswa
baru, pemeriksaan rutin, sosialisasi cuci tangan, sosialisasi gosok gigi, bias
Dt dan Td, imunisasi, dan lain-lain. Acara selanjutnya adalah pengenalan siswa-siswi
tentang Puskesmas Purwosari Kudus. Dalam acara pengenalan tersebut, acara
dipandu oleh Bapak Imam, beliau adalah seorang ahli gizi di puskesmas tersebut.
Siswa-siswi pun mendengarkan pengarahan dari beliau dengan sangat antusias dan
khidmad.
Kemudian, siswa-siswi Mimudaku diajak
berkeliling di area Puskesmas. Mereka dipandu oleh Bapak Ridho. Beliau dengan
penuh kesabaran menjelaskan berbagai hal kepada siswa-siswi Mimudaku. Mulai dari pendaftaran,
ruang tindakan, ruang dokter gigi, ruang instalasi, ruang periksa, hingga ruang
farmasi. Kebetulan saat itu ada pasien dengan luka yang membutuhkan penanganan tindakan
jahit. Adanya kejadian tersebut, siswa-siswi Mimudaku dapat langsung
praktik menyaksikan tindakan pada luka. Selain menyaksikan tindakan pada luka
berdarah, mereka juga diajari oleh Bapak Ridho penanganan pertolongan pertama
pada penderita patah tulang. Beliau dengan penuh kesabaran mengajari
siswa-siswi Mimudaku.
Begitu pula ketika siswa-siswi Mimudaku
mengajukan berbagai pertanyaan, beliau dengan penuh keikhlasan menjawab satu
per satu pertanyaan dari mereka. Adapun yang mewakili siswa-siswi Mimudaku yang melakukan
praktik langsung pada penderita patah tulang adalah Ananda Nabila Ahfa Rista
dan Ananda Audi Aulia Yumna. (keoshi/ Mimudaku)