Minggu, 30 April 2017

Menumbuhkan Emotional Quotient (EQ) Lewat Outbound









http://www.mimudaku.sch.id/menumbuhkan-emotional-quotient-eq-lewat-outbound.htm           

KUDUS-Sabtu (29/4) Outbound merupakan program tahunan MI Muhammadiyah 2 Kudus Program Khusus (Mimudaku). Di dalam program outbound, terdapat berbagai pembelajaran bagi siswa-siswi Mimudaku dan sekaligus penyegaran pikiran khususnya bagi siswa kelas VI yang akan melaksanakan Ujian Akhir Sekolah/ Madrasah pada tanggal 8 – 17 Mei 2017. 

Kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa agar dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan alam. Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu ke arah positif atau arah yang lebih baik. Selain hal tersebut yang telah dipaparkan, kegiatan outbound ini diharapkan mampu membentuk mental individu yang selalu berani dalam menghadapi rintangan yang ada dihadapannya sekaligus melatih siswa untuk membentuk sebuah tim yang kompak dan dapat bekerja sama sesama teman sebaya. Hal terpenting dari kegiatan outbound ini adalah mengajak siswa untuk membuka mata dan telinga untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia Allah SWT serta bentuk-bentuk kekuasaan Allah yang ada di alam semesta ini.

Adapun pembelajaran yang dapat kita ambil dari program outbound antara lain, Pertama adalah Team Work yang meliiputi kekompakan kelompok, kecepatan gerak dan pikir serta kecepatan waktu. Kedua yaitu Character Building yang mengarah pada pengenalan dunia luar sekolah serta menambah wawasan bagi siswa-siswi Mimudaku. Ketiga adalah melatih setiap individu untuk mempunyai kekuatan jasmani dan rohani, mempunyai Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional akan membentuk karakter dan kepribadian siswa secara psikologis. Menyeimbangkan cara berpikir otak kanan dan otak kiri agar siswa dapat secara bergantian berpikir baik dengan logika maupun berpikir  dengan eksak (ilmu pasti). Keempat yakni melatih individu yang berani menerima tantangan dan rintangan serta melatih peserta didik untuk menjadi pemimpin (leader) bagi teman-teman sekelompoknya. Kelima yaitu mencetak individu yang berakhlaqul karimah, islami, cerdas, ceria, mandiri, energik, kreatif, serta ramah lingkungan.

Untuk kali ini Mimudaku bekerja sama dengan NAMIRA Tour & Travel yang merupakan kelanjutan dari Program PPL dan Parenting yang telah kita lalui pada tahun 2016 lalu. Bersama 12 tourguide yang telah disediakan oleh NAMIRA Tour & Travel, mereka menyajikan 9 fasilitas outbound yang disinergikan dengan lomba-lomba antarkelompok. Kesembilan fasilitas outbound tersebut adalah Balap Bakiak, Estafet Tepung, Tarik Tambang Lumpur, Bola Buta, Gelas Terbang, Estafet Hulahop, Estafet Bola Pingpong, Rolling Hole, Bridge Bamboo Race. Semua siswa Mimudaku ikut serta dalam memeriahkan semua lomba yang ada. Mereka terlebih dahulu dikelompokkan dalam 12 tim yang terdiri atas 6 tim kelas kecil dan 6 tim kelas besar. Dalam tim-tim tersebut, tentu semua kelas diacak agar dapat bersinergi dengan teman-teman yang lain yang tidak pernah sekelas ataupun beda tingkat kelas dengan selisih tingkat satu hingga dua tahun. Selain itu, dari NAMIRA Tour & Travel telah menyediakan hadiah bagi 4 kelompok yang berhasil mengumpulkan nilai terbanyak. 

Selanjutnya, acara ditutup dengan permainan Flying Fox bagi semua siswa Mimudaku yang sudah dinanti-nanti. Permainan yang paling menantang dan menguji adrenalin. Namun, tanpa rasa takut siswa-siswi Mimudaku ber-flying fox ria dengan sumringah. Alhamdulillah keseluruhan acara berjalan dengan lancar dan rombongan Mimudaku tiba kembali dengan selamat di Kota Kudus tercinta. (@nisy@gung/ mimudaku)

Kamis, 27 April 2017

Perdana Mimudaku Terjun dalam Kejuaraan Anggar Tingkat Nasional



            KUDUS-Kamis (27/4) Anggar adalah olahraga ketangkasan yang menampilkan seni keterampilan dan kelincahan tangan. Gerakannya meliputi memotong, menusuk, dan mengangkis lawan. Alat yang digunakan dalam olahraga ini adalah stik kecil yang panjang terbuat dari besi seperti pedang, meskipun terlihat berbahaya, namun olahraga ini sangat aman. Pemain anggar memakai pelindung muka, tangan, dan badan. Ada bebrapa manfaat olahraga anggar bagi kesehatan fisik dan mental.

Adapun manfaat untuk fisik adalah salah satunya mencegah obesitas, meningkatkan kecerdasan otak, menghindari nyeri sendi, meningkatkan ketajaman penglihatan, dan memperkuat otot. Sedangkan manfaat untuk mental adalah meningkatkan motivasi dalam diri, melatih kita untuk fokus, memberi ketenangan jiwa, dan memberikan kebanggaan dalam hidup. Olahraga anggar ini ternyata memiliki berbagai manfaat, baik untuk kesehatan tubuh dan juga kesehatan rohaniah. 

MI Muhammadiyah 2 Kudus Program Khusus (Mimudaku), masih dalam euforia “Kejuaraan Anggar Student Fancing Open II dalam Rangka HUT Kab. Batang ke-51 Tingkat Nasional”. Mimudaku ikut serta dalam perhelatan yang digelar oleh Kabupaten Batang tersebut. Kejuaraan anggar tersebut diikuti oleh 236 peserta dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. Peserta tingkat SD/MI terdiri atas 26 putra dan 22 putri dari keseluruhan peserta. Peserta diikuti dari berbagai daerah dan provinsi. Yakni dari Kudus, Grobogan, Demak, Semarang, Kendal, Salatiga, Surakarta, Karanganyar, Klaten, Banyumas, Purworejo, Purbalingga, Karawang, DI Yogyakarta, Riau, dan lain sebagainya. Kejuaraan anggar tersebut diselenggarakan pada tanggal 23-25 April 2017. Untuk tingkat SD/MI dilaksanakan pada tanggal 23 April 2017.

            Adapun Tim Anggar Mimudaku kami sebelumnya telah memenangkan medali perak di ajang tingkat Kabupaten Kudus. Yakni Kejuaraan Anggar yang diselenggarakan oleh SMP  Muhammadiyah 1 Kudus dalam rangka menyambut MILAD SMP Muhammadiyah 1 Kudus yang ke-70. Kejuaraan anggar tingkat Kabupaten Kudus ini dilaksanakan pada tanggal 07 Januari 2017 yang lalu. Dalam kejuaraan tingkat Kabupaten Kudus ini, anak-anak kami memperoleh juara 2 Floret Putra atas nama Ananda Zacky Ahmeda Ahnaf, juara 2 Floret Putri atas nama Ananda Haifa, dan juara 3 bersama Floret Putri atas nama Ananda Reynata Nurul Adha dan Ananda Levana Mutiarra Dewi.

            Di sekolah kami, yakni di Mimudaku esktrakurikuler anggar baru diadakan untuk tahun pelajaran ini yakni 2016/2017. Jadi, kami masih minim dalam hal pengalaman. Oleh karena itu, kami harap dalam mengikuti kejuaraan anggar tingkat nasional ini dapat menjadikan ini sebagai pengalaman untuk anak-anak kami dalam berkompetisi dalam kancah tingkat nasional. Meski anak-anak kami hanya dapat sampai masuk dalam babak 16 besar, namun kami merasa bangga dengan mereka yang dapat menyingkirkan para peserta yang lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. Hari ini kita memang tidak membawa pulang apa-apa, tetapi hari esok kami akan berbenah untuk dapat meraih apa yang kami idam-idamkan selama ini. 

            Ustadzah Dwi Marliana, selaku koordinator Ektrakurikuler Anggar menuturkan “Saya meminta maaf sebesar-besarnya, karena anak-anak belum bisa meraih apa yang diharapkan oleh Mimudaku, dan kami juga belum bisa mengharumkan nama Mimudaku. Akan tetapi, anak anak kami sudah hebat dalam kejuaraan anggar tingkat nasional tersebut. Anak-anak kami sudah masuk dalam babak 16 besar, itu sudah cukup sulit untuk kami. Perlawanan kemarin memang benar-benar luar biasa terutama peserta yang datang dari Daerah Karawang, Surakarta, dan DI Yogyakarta.

            “Tidak apa-apa, yang terpenting adalah kejuaraan anggar di tingkat nasional ini kita buat pelajaran, terutama teruntuk anak-anak. Agar mereka lebih tekun berlatih dalam ektrakurikuler anggar di sekolah kami Mimudaku. Semoga pada kesempatan yang lain bisa meraih prestasi yang lebih”, kata Ustadzah Partini, Kepala Mimudaku.

            Kami mengutip kata bijak dari BUYA HAMKA, “Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah terjatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah.” (keoshi/ mimudaku)

Sabtu, 22 April 2017

Gebyar Hari Kartini di Mimudaku

Foto salah satu Kelompok Padus Mimudaku


    KUDUS-Jum’at (21/4) MI Muhammadiyah 2 Kudus Program Khusus (Mimudaku), mengadakan kegiatan rutin di tiap tahunnya. Setiap tanggal 21 April, Mimudaku memeriahkan kelahiran Raden Ajeng Kartini. Karena beliaulah, kita semua dapat merasakan emansipasi wanita dan kesetaraan gender. Karena beliau pulalah, kita sebagai kaum wanita sudah tidak dipingit di rumah. Akan tetapi, kita dapat belajar, bekerja, dan berkarya. Untuk itulah, sebagai rasa hormat dan rasa terima kasih kami, sudah sepatutnya kami memperingati kelahiran Raden Ajeng Kartini.

    Pada tahun ini, Mimudaku menggelar Gebyar Hari Kartini dengan tema “Belajar dan Berkarya untuk Meraih Masa Depan Gemilang”. Alasan kami mengusung tema tersebut adalah agar anak-anak Mimudaku senantiasa belajar dengan giat secara akademik. Selain mereka belajar dengan giat, mereka juga seyogyanya dapat berkarya sesuai dengan bakat dan minat masing-masing anak. Meskipun berkarya sangat luas jangkauannya, tetapi kami sebagai pendidik tentulah yang wajib untuk dapat mengarahkany mereka.

    Kali ini, kami dari Mimudaku memilih dua kategori lomba. Sebab, mengingat Gebyar Hari Kartini bertepatan dengan hari Jum’at. Oleh karena itu, kami mengadakan pada lomba yang terbatas. Yakni lomba paduan suara (padus) dan lomba menghias mie goreng. Dari masing kategori lomba dibagi menjadi dua lagi, yaitu kelas besar dan kelas kecil.

    Untuk lomba menghias mie goreng, dari kelas kecil hanya mengirim satu kelompok untuk mewakili kelasnya masing-masing. Sedangkan dari kelas besar mengirim 2 kelompok, yakni kelompok putra dan kelompok putri  untuk dapat mewakili kelasnya masing-masing. Untuk lomba padus, peserta terdiri atas 8 anak per kelompok. Adapun kelompok yang berlomba adalah tiap kelas baik kelas besar maupun kelas kecil. Adapun lagu yang dilombakan adalah Sang Surya dan Ibu Kita Kartini.

Kami dari Mimudaku mengucapkan selamat bagi para juara, semoga kita bisa meneladani tokoh emansipasi wanita yakni Raden Ajeng Kartini. Selain itu, semoga kita dapat mengikuti jejak langkah beliau untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa lewat belajar dan berkarya. (keoshi/ mimudaku)

Senin, 17 April 2017

Lomba PMR, Mimudaku Raih 1 Emas, 1 Perak, dan 1 Perunggu dalam SYRC Tingkat Jateng


    KUDUS-Ahad (16/4) MI Muhammadiyah 2 Kudus Program Khusus (Mimudaku), ikut serta dalam Ajang Lomba PMR Mula, PMR Madya, dan PMR Wira yang cukup bergengsi dan digelar oleh SYRC (Smasa Youth Red Cross Competition) PMR SMA 1 Kudus, Tingkat Jateng. Ajang Lomba ini digelar setiap tahunnya. Akan tetapi, Mimudaku baru kali pertama ikut serta dalam ajang lomba ini. Meskipun baru kali pertama, namun tidak menyurutkan semangat putra-putri didik kami untuk bersaing dalam kancah dunia Palang Merah Remaja (PMR) se-Jawa Tengah. Dalam hal ini kami termasuk anggota PMR Mula, yakni pada usia sekolah dasar.
    Ajang lomba tersebut menggelar delapan cabang lomba. Di antaranya Duta PMR, LCC, PP (Pertolongan Pertama), PRS (Pendidikan Remaja Sebaya), KK (Kesehatan Keluarga), Karya Tulis + E-Present, Mading dan Poster, serta Travelling. Dari kedelapan cabang lomba tersebut, Mimudaku berhasil menyabet 1 emas untuk cabang lomba Karya Tulis + E-Present oleh Ananda Adinda Zahra Aziza dan Ananda Putri Aulia Rahman (kelas 4). “Selamat untuk tim karya tulis, presentasi kalian luar biasa hingga membuat saya menitikkan air mata keharuan yang menggelora. Meskipun jika kalian tidak menang pun, saya akan tetap bangga dengan kalian berdua. Kalian telah berani tampil di depan dengan kesungguhan yang sedikit berbeda dari yang lain. Saya lebih menghargai sebuah proses daripada hasil. Ketika kalian menempati tempat tertinggi, itulah sebuah bonus yang mesti kalian terima dengan lapang atas kegigihan yang kalian lakukan selama latihan.” Kata Ustadzah Suaidah, selaku pembimbing Lomba Karya Tulis.
    Cabang lomba kedua yang dimenangkan oleh Mimudaku adalah 1 perak untuk cabang lomba PRS (Pendidikan Remaja Sebaya) oleh Ananda Lydia Rahma Zulva (kelas 5). “Alhamdulillah Mb Lydia mendapat juara kedua. Itu adalah sebuah kebanggaan bagi kami, sebab ini kali pertama untuk kami. Itu hal yang sungguh menakjubkan nilai Mb Lydia dengan juara pertama hanya selisih satu poin saja. Juara pertama dengan nilai skor 111, sedangkan Mb Lydia mendapat skor 110. Selisih satu poin itulah yang menjadikan kami bersemangat untuk meraih tempat yang lebih tinggi. Mb Lydia keren dan hebat.” Kata Bapak Shokeh, selaku pembimbing Lomba PRS.
    Pada cabang lomba ketiga, Mimudaku meraih 1 perunggu untuk cabang lomba mading dan poster dengan tema “Global Warming”. Cabang lomba mading dan poster dimenangkan oleh Ananda Anggun Nadya Anindita dan Ananda Nony Salsabila Brilliant (kelas 5). “Alhamdulillah Mimudaku mendapat juara ketiga, selamat teruntuk Mb Anggun dan Mb Nony. Awalnya kami agak kaget, karena banyak mading dan poster yang berbeda dengan punya kami. Kami melihat mading-mading mereka begitu mewah (tidak sesuai aturan, karena aturan mading bahan dasar adalah kertas karton). Namun, semua itu telah terbantahkan oleh kemenangan kami.” Kata Ustadzah Muzdalifah, selaku pembimbing Lomba Mading dan Poster.
    “Kami dari Tim Lomba Mimudaku mengirimkan 14 anak dalam ajang lomba tersebut. Alhamdulillah kami masih diberi kesempatan untuk dapat merasakan kebahagiaan dan kebanggaan teruntuk anak-anak didik kami. Pencapaian kalian sungguh luar biasa. Meskipun kalian mengikuti ajang lomba PMR Mula baru kali pertama, tetapi kalian mampu membuktikan bahwa belum tahu cara main sebuah permaianan, membuat kalian tertantang untuk menaklukkan sebuah permainan tersebut. Selamat kepada para juara. Yang belum menang sungguh tak apa, masih ada kesempatan untuk kalian unjuk kebolehan. Tetap berjuang dan jangan pernah menyerah.” Kata bijak dari Ustadzah Nurul Khikmah, selaku koordinator Ekstrakurikuler PMR Mula Mimudaku.
    Ustadzah Partini, selaku Kepala Mimudaku juga memberikan ucapan selamat kepada para juara. “Saya ucapkan selamat dan terima kasih yang tak terhingga kepada anak-anakku yang telah meraih prestasi untuk hari ini, melalui Lomba PMR Tingkat Jateng di SMA 1 Kudus. Tetap semangat dan tetap tawadhu’. Bagi anak-anakku yang belum berhasil, tetaplah berjuang dan wujudkan impian kalian! Kepada Ustadz dan Ustadzah, saya ucapkan terima kasih atas jerih payahnya. Tingkatkan kekompakan kita, mari bangkit bersama dan tetap semangat. Semoga tahun depan Mimudaku bisa menjadi juara umum PMR Tingkat Jateng. Aamiin. 
(keoshi/ mimudaku)
   


   



Rabu, 05 April 2017

Mimudaku Raih 2 Emas, 1 Perunggu sebagai Kado Terindah

Para Juara bersama Kamad Mimudaku
KUDUS-Rabu (5/4) MI Muhammadiyah 2 Kudus Program Khusus (Mimudaku), ikut serta dalam perhelatan akbar yang digelar oleh KKMI (Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah) Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Perhelatan ini digelar setiap tahunnya. Perhelatan ini digelar untuk mencari para juara yang nantinya akan mewakili Kecamatan Kota dan melaju ke babak selanjutnya. Yakni juara terbaik dari yang terbaik akan tampil di Tingkat Kabupaten Kudus.

Perhelatan tersebut menggelar dua cabang lomba. Yang pertama adalah Cabang Lomba KSM (Kompetisi Sains Madrasah). KSM tersebut meliputi mata pelajaran Matematika dan IPA. Aturan yang tertulis menyatakan tiap MI hanya diperbolehkan mengirim 1 siswa untuk mapel Matematika dan 1 siswa untuk mapel IPA. Tentu hal tersebut cukup sulit untuk meraih yang tertinggi. Yang kedua adalah Cabang Lomba AKSIOMA (Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah). AKSIOMA tersebut meliputi MTQ dan Pidato Bahasa Indonesia. Untuk cabang lomba tersebut tiap MI diperbolehkan mengirimkan 1 siswa putra dan 1 siswa putri.

Lomba yang digelar pada hari Selasa (5/4) tersebut, Mimudaku berhasil menyabet 2 medali emas dan 1 medali perunggu. Kedua medali emas tersebut berhasil diraih oleh Ananda Nadia Fathmah Azzahra (kelas 5) untuk KSM mapel IPA dan Ananda Muhammad Dzaky Maulana (kelas 5) untuk AKSIOMA cabang lomba Pidato Bahasa Indonesia. Sedangkan 1 medali perunggu diraih oleh Ananda Almasfikri Rasyid Khairuyumna (kelas 5) untuk KSM mapel Matematika.

Kami dari Tim Lomba Mimudaku mengirimkan 6 anak dalam ajang lomba tersebut. Alhamdulillah kami masih diberi kesempatan untuk dapat merasakan kebahagiaan dan kebanggaan teruntuk anak-anak didik kami. “Tentu, kami bangga dengan anak didik kami. Akan tetapi, janganlah merasa puas hanya di titik itu saja! Bawalah emas itu hingga di tempat yang tertinggi!” kata Ustadzah Endang Puji Lestari, selaku pembimbing mapel IPA. Pasalnya Ananda Nadia yang berhak untuk maju ke Tingkat Kabupaten Kudus.

Begitu pula pesan dari Ustadzah yang membimbing pidato bahasa Indonesia. Ia berkata, “Tingkatkan retorika berbicaramu itu dengan lebih banyak berlatih! Insyaallah kamu akan siap untuk maju ke Tingkat Kabupaten Kudus.” Satu lagi ungkapan kegembiraan datang dari Ustadzah Ima Triana Fatmawati, selaku pembimbing mapel Matematika sekaligus sebagai Koordinator Tim Lomba Mimudaku. Ia berpesan, “Selamat atas hasil yang diraih oleh anak-anakku, yang terpenting adalah harus lebih fokus dan konsentrasi lagi untuk bisa meraih tempat tertinggi. Bagi anak-anakku yang belum berhasil, tidak apa-apa. Janganlah merasa terbebani, jalan kalian masih sangat panjang. Anggaplah ini sebagai batu pijakan olehmu berproses untuk menuju yang terbaik. Itulah kunci sukses.”

Ustadzah Partini, selaku Kepala Mimudaku juga memberikan ucapan selamat kepada para juara. “Alhamdulillah, barokaallah selamat untuk anak-anakku yang telah berhasil menjadi juara. Ini adalah kado terindah di hari bertambah usia di tahun ini. Sekali lagi selamat dan terima kasih anak-anakku. Teruslah berjuang dan jangan pernah menyerah. Karena sang juara tidak pernah menyerah, dan kalian bisa melakukannya ketika kalian percaya.”

Pasalnya pada hari di mana anak-anak Mimudaku meraih juara, hari tersebut juga bertepatan dengan tanggal lahir dari Ibu Kamad Mimudaku, yakni tanggal 5 April. Oleh karena itu, hari ini terasa sungguh luar biasa. Guru-guru Mimudaku pun langsung memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Ibu Kamad Mimudaku sekaligus ucapan selamat kepada para juara. (keoshi/ mimudaku)







Selasa, 04 April 2017

Jelang UN, Mimudaku Gelar Motivasi



            KUDUS-Selasa (4/4) Jelang UN, MI Muhammadiyah 2 Kudus Program Khusus (Mimudaku), menggelar kegiatan motivasi untuk kelas 6. Kegiatan motivasi ini diharapkan dapat mengubah cara berpikir peserta didik dalam belajar. Kegiatan ini telah dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya. Ini adalah kegiatan motivasi terakhir yang dilakukan Mimudaku sebelum try out ketiga.

            Adapun kegiatan motivasi yang pertama diisi oleh Bapak Ali Musthofa, S.Pd.I (MBS SMA Muhammadiyah Kudus). Kegiatan ini dilakukan sekitar awal bulan Februari 2017, sebelum tryout pertama dilakukan. Sementara itu untuk sosialisasi UN dan motivasi yang diperuntukkan wali murid kelas 6, Mimudaku mengundang pemateri andal dari STAIN Kudus. Beliau adalah Ibu Fatma Laili Khoirun Nida, S.Ag., M.Si.

            Untuk kegiatan motivasi kedua, Mimudaku menghadirkan Ibu Farida, M.Si. (Dosen STAIN Kudus). Kegiatan ini dilaksanakan pada akhir bulan Februari 2017, menjelang try out kedua. Saat kegiatan motivasi ini berlangsung, anak-anak kelas 6 didampingi oleh wali kelas 6A dan 6B. Kegiatan motivasi ini cukup berpengaruh pada kesiapan peserta didik dalam membentuk pola belajar yang tepat dan bijak.

            Hari ini adalah motivasi terakhir yang digelar oleh Mimudaku jelang UN. Adapun kegiatan motivasi ini dipandu oleh Bapak Jauli Muflih, S.H.I selaku moderator. Kegiatan motivasi yang terakhir ini agak berbeda dari yang sebelumnya. Kegiatan motivasi ini tidak hanya didampingi oleh wali kelas 6 saja, akan tetapi didampingi oleh seluruh dewan guru yang mengajar di kelas  6. Kali ini Mimudaku mengudang Bapak K.H. Syaiun Adhim, M.Pd.I (Al Hafidz, sekaligus sebagai Kepala MI Tahfidhul Qur’an Yanbu’ul Qur’an). Kegiatan ini tidak hanya untuk kelas 6 saja. Akan tetapi, setelah mengisi motivasi dan doa bersama, acara dilanjutkan motivasi untuk kelas 1-5 sekaligus doa bersama.

            Di sela-sela motivasinya, beliau mengatakan bahwa dalam menuntut ilmu yang kita perlukan ituadalah 5 B. Kelima hal tersebut adalah berniat, berbekal, belajar, berikhtisar, dan berdoa. Pertama adalah berniat, ketika kita berangkat sekolah hal yang pertama yang harus kita lakukan adalah berniat. Tanpa adanya niat, maka hal apapun yang dilakukan tidak akan ada faedahnya. Namun, jika kita telah berniat untuk menuntut ilmu dan mengurangi kebodohan, maka insyaallah ilmu kita menjadi berkah.

            Kedua adalah berbekal. Ketika kita bersekolah tanpa adanya bekal berupa buku pelajaran, maka proses KBM tidak bisa maksimal. Kita sebagai seorang terpelajar harus mempunyai bekal untuk menuntut ilmu. Sebab, menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan. Ketiga adalah belajar. Kalau kita sudah mempunyai bekal, maka belajarlah dengan tekun. Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina. Menuntut ilmu itu sejak dalam ayunan hingga liang lahat. Yang keempat adalah berikhtisar. Yakni merangkum/ meringkas/ menyimpulkan pelajaran-pelajaran yang telah diterima di sekolah. Kita sebagai seorang terpelajar harus bisa membuat simpulan sendiri menurut bahasa kita. Meskipun dalam pelajaran membutuhkan buku-buku yang tebalnya tidak terkira, namun ketika kita sudah mempunyai ikhtisar sendiri, maka pola belajar kita akan menjadi ringan dan mudah. Ketika kita telah berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh hasil yang terbaik, maka yang terakhir adalah berdoa. Ketika kita sudah berusaha, maka Allah lah yang akan menentukannya. Takdir adalah milik Allah semata.

            Alhamdulillah kegiatan motivasi kali ini berlangsung sangat komunikatif. Ada beberapa peserta didik yang mnegajukan pertanyaan. Pertanyaan pertama datang dari Ananda Primus. Ia berkata, “Bagaimana cara menghafal kosa kata yang baik?” Adapun jawaban dari beliau adalah mencari kata kunci. Itulah yang terpenting. Pertanyaan kedua datang dari Ananda Rio. Ia berkata, “Bagaimana cara menjaga hafalan Al-Qur’an?” Jawaban beliau adalah dengan melakukan sholat sunnah rawatib atau sholat sunnah yang lain dengan melafalkan surat-surat yang sedang dihafalkan. Insyaallah hafalan itu akan tetap terjaga. Pertanyaan yang ketiga datang dari Ananda Nabil. Ia berkata,”Bagaimana cara agar ketika pelajaran tidak banyak omong?” Beliau menjawab bahwa belajar itu sesuai dengan karakter masing-masing peserta didik. Ada yang suka diam ketika membaca buku atau belajar. Ada yang suka banyak bicara ketika belajar, ada pula yang suka melafalkan bacaannya ketika membaca. Semua hal tersebut tak dapat dipungkiri, bahwa hal tersebut terjadi di sekolah-sekolah. Yang terpenting adalah fokus dan tidak mengganggu orang lain.
            “Semoga semua hal yang telah disampaikan oleh narasumber, dapat diamalkan oleh anak-anak semua. Dan pesan untuk asatiz-asatizah harus ikhlas, ridho, dan sabar. Semoga asatiz-asatizah diberi kekuatan dan dimudahkan urusannya dalam menggiring anak-anak untuk meraih prestasi yang maksimal. Semoga Allah SWT meridhoi dan menjadikan Mimudaku semakin maju dan jaya,” kata Ustadzah Hanik Hidayati, selaku wali kelas 6A.
            “Semoga anak-anakku sekalian diberikan ilmu yang bermanfaat dan barokah, serta diberikan nilai yang terbaik oleh Allah SWT. Aamiin ya robbal alaamiin, kata Ustadzah Ima Triana Fatmawati,” selaku wali kelas 6B. (keoshi/ mimudaku)