oleh. Suaidah
Kala malam temaram
seekor jangkrik mengerik
gerimis bertindih pedih
bianglala tertampak sayup-sayup
cukup berbasah kuyup
selalu begitu .. .
terlihat senyap
meski esok hendak ke seberang
membagi tahu pada anak pelosok negeri
yang haus akan ilmu daruri
selalu begitu .. .
terlihat enggan
jika mengait imbalan tak bertuan,
tak seberapa, tak begitu pasti,
juga tak berstempel ungu
namun, segala daya menyatu dalam jiwa
hilang bentuk segala pamrih
hilang lenyap segala lelah
demi berbagi tahu pada mereka
mereka yang anak pelosok negeri, begitu sebutannya
(dalam antologi puisi "Sisi Sunyi Nusantara")
Kala malam temaram
seekor jangkrik mengerik
gerimis bertindih pedih
bianglala tertampak sayup-sayup
cukup berbasah kuyup
selalu begitu .. .
terlihat senyap
meski esok hendak ke seberang
membagi tahu pada anak pelosok negeri
yang haus akan ilmu daruri
selalu begitu .. .
terlihat enggan
jika mengait imbalan tak bertuan,
tak seberapa, tak begitu pasti,
juga tak berstempel ungu
namun, segala daya menyatu dalam jiwa
hilang bentuk segala pamrih
hilang lenyap segala lelah
demi berbagi tahu pada mereka
mereka yang anak pelosok negeri, begitu sebutannya
(dalam antologi puisi "Sisi Sunyi Nusantara")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar