
Adapun kegiatan motivasi yang
pertama diisi oleh Bapak Ali Musthofa, S.Pd.I (MBS SMA Muhammadiyah Kudus).
Kegiatan ini dilakukan sekitar awal bulan Februari 2017, sebelum tryout pertama
dilakukan. Sementara itu untuk sosialisasi UN dan motivasi yang diperuntukkan
wali murid kelas 6, Mimudaku mengundang pemateri andal dari STAIN Kudus. Beliau
adalah Ibu Fatma Laili Khoirun Nida, S.Ag., M.Si.
Untuk kegiatan motivasi kedua, Mimudaku menghadirkan Ibu
Farida, M.Si. (Dosen STAIN Kudus). Kegiatan ini dilaksanakan pada akhir bulan
Februari 2017, menjelang try out kedua. Saat kegiatan motivasi ini berlangsung,
anak-anak kelas 6 didampingi oleh wali kelas 6A dan 6B. Kegiatan motivasi ini cukup
berpengaruh pada kesiapan peserta didik dalam membentuk pola belajar yang tepat
dan bijak.
Hari ini adalah motivasi terakhir
yang digelar oleh Mimudaku jelang UN. Adapun kegiatan motivasi ini dipandu oleh
Bapak Jauli Muflih, S.H.I selaku moderator. Kegiatan motivasi yang terakhir ini
agak berbeda dari yang sebelumnya. Kegiatan motivasi ini tidak hanya didampingi
oleh wali kelas 6 saja, akan tetapi didampingi oleh seluruh dewan guru yang
mengajar di kelas 6. Kali ini Mimudaku mengudang Bapak K.H. Syaiun Adhim, M.Pd.I (Al Hafidz,
sekaligus sebagai Kepala MI Tahfidhul Qur’an Yanbu’ul Qur’an). Kegiatan ini
tidak hanya untuk kelas 6 saja. Akan tetapi, setelah mengisi motivasi dan doa
bersama, acara dilanjutkan motivasi untuk kelas 1-5 sekaligus doa bersama.
Di sela-sela motivasinya, beliau
mengatakan bahwa dalam menuntut ilmu yang kita perlukan ituadalah 5 B. Kelima
hal tersebut adalah berniat, berbekal, belajar, berikhtisar, dan berdoa.
Pertama adalah berniat, ketika kita berangkat sekolah hal yang pertama yang
harus kita lakukan adalah berniat. Tanpa adanya niat, maka hal apapun yang
dilakukan tidak akan ada faedahnya. Namun, jika kita telah berniat untuk
menuntut ilmu dan mengurangi kebodohan, maka insyaallah ilmu kita menjadi
berkah.
Kedua adalah berbekal. Ketika kita
bersekolah tanpa adanya bekal berupa buku pelajaran, maka proses KBM tidak bisa
maksimal. Kita sebagai seorang terpelajar harus mempunyai bekal untuk menuntut
ilmu. Sebab, menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi muslim laki-laki dan muslim
perempuan. Ketiga adalah belajar. Kalau kita sudah mempunyai bekal, maka
belajarlah dengan tekun. Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina. Menuntut
ilmu itu sejak dalam ayunan hingga liang lahat. Yang keempat adalah
berikhtisar. Yakni merangkum/ meringkas/ menyimpulkan pelajaran-pelajaran yang
telah diterima di sekolah. Kita sebagai seorang terpelajar harus bisa membuat
simpulan sendiri menurut bahasa kita. Meskipun dalam pelajaran membutuhkan buku-buku
yang tebalnya tidak terkira, namun ketika kita sudah mempunyai ikhtisar
sendiri, maka pola belajar kita akan menjadi ringan dan mudah. Ketika kita
telah berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh hasil yang terbaik, maka yang terakhir
adalah berdoa. Ketika kita sudah berusaha, maka Allah lah yang akan
menentukannya. Takdir adalah milik Allah semata.
Alhamdulillah kegiatan motivasi kali
ini berlangsung sangat komunikatif. Ada beberapa peserta didik yang mnegajukan
pertanyaan. Pertanyaan pertama datang dari Ananda
Primus. Ia berkata, “Bagaimana cara menghafal kosa kata yang baik?” Adapun
jawaban dari beliau adalah mencari kata kunci. Itulah yang terpenting.
Pertanyaan kedua datang dari Ananda Rio.
Ia berkata, “Bagaimana cara menjaga hafalan Al-Qur’an?” Jawaban beliau adalah
dengan melakukan sholat sunnah rawatib atau sholat sunnah yang lain dengan
melafalkan surat-surat yang sedang dihafalkan. Insyaallah hafalan itu akan
tetap terjaga. Pertanyaan yang ketiga datang dari Ananda Nabil. Ia berkata,”Bagaimana cara agar ketika pelajaran
tidak banyak omong?” Beliau menjawab
bahwa belajar itu sesuai dengan karakter masing-masing peserta didik. Ada yang
suka diam ketika membaca buku atau belajar. Ada yang suka banyak bicara ketika
belajar, ada pula yang suka melafalkan bacaannya ketika membaca. Semua hal
tersebut tak dapat dipungkiri, bahwa hal tersebut terjadi di sekolah-sekolah.
Yang terpenting adalah fokus dan tidak mengganggu orang lain.
“Semoga semua hal yang telah
disampaikan oleh narasumber, dapat diamalkan oleh anak-anak semua. Dan pesan
untuk asatiz-asatizah harus ikhlas, ridho, dan sabar. Semoga asatiz-asatizah
diberi kekuatan dan dimudahkan urusannya dalam menggiring anak-anak untuk
meraih prestasi yang maksimal. Semoga Allah SWT meridhoi dan menjadikan Mimudaku semakin maju dan jaya,” kata Ustadzah Hanik Hidayati,
selaku wali kelas 6A.
“Semoga anak-anakku sekalian
diberikan ilmu yang bermanfaat dan barokah, serta diberikan nilai yang terbaik
oleh Allah SWT. Aamiin ya robbal alaamiin, kata Ustadzah Ima Triana
Fatmawati,” selaku wali kelas 6B. (keoshi/ mimudaku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar