Kata menulis karangan deskripsi berasal dari kata bahasa Latin describere
yang berarti menggambarkan atau memerikan suatu hal. Menurut Keraf (1995: 16)
wacana deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu
objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di
depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sesuatu hal yang
dialami, misalnya pemandangan, orang, atau sensasi.
Menulis Karangan Deskripsi menurut Faizah (2001: 37, dalam
Firmansyah 2009: 21) mengungkapkan bahwa pengembangan paragraf dengan pola
pengembangan deskripsi adalah pengembangan dengan menggambarkan sesuatu hal
dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Penggambaran itu bertujuan supaya
pembaca dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai apa yang dipaparkan.
Menulis Karangan Deskripsi menurut Sudiati dan
Widyamartayasa (2005: 57), paragraf yang beretorika deskripsi itu dapat kita
sebut paragraf deskripsi atau lukisan. Deskripsi tidak hanya dipakai untuk
menggambarkan barang maujud, tetapi juga menggambarkan barang-barang yang tak
maujud dan yang kompleks.
Menulis Karangan Deskripsi adalah suatu bentuk
karangan yang melukiskan sesutau sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga
pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang
dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya (Suparno dan Yunus 2007: 4.6).
Menulis Karangan deskripsi ialah
tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan
objek yang sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana, atau hal yang
lain) (Mrjamyas 2009).
Dari uraian di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa paragraf deskripsi merupakan jenis paragraf yang
menggambarkan atau melukiskan suatu objek melalui pancaindra ke dalam bentuk
tulisan. Tulisan tersebut juga melibatkan perasaan dari penulis, sehingga
pembaca merasa terlibat dalam peristiwa atau objek yang sedang diuraikan oleh
penulis. (Suaidah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar