BUKU PANDUAN MENYUNTING PARAGRAF DESKRIPTIF
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah swt yang telah memberi rahmat serta hidayah-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan buku panduan menyunting. Buku panduan ini diperuntukkan bagi siswa-siswa
SMA khususnya kelas X. Tersusunnya buku ini bertujuan untuk membantu siswa
dalam belajar menyunting khususnya menyunting paragraf deskriptif. Buku panduan
ini berguna bagi siswa dalam kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sehingga mampu
mencapai keberhasilian.
Buku panduan menyunting ini ditulis
berdasarkan pada kompetensi dasar
yang hendak dicapai dalam kurikulum yang sesuai dengan KTSP. Penulis juga menyadari
bahwa penulisan buku panduan ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis menyadari perlunya kritik dan saran dari para pembaca dan
semua pihak yang terkait demi kesempurnaan dan perkembangan yang selanjutnya.
Semoga usaha penulis dalam menyusun
buku panduan menyunting ini dapat
bermanfaat bagi kita semua yang merupakan sumbangsih
kami dalam upaya meningkatkan kemajuan pendidikan di Indonesia. Penulis
berharap buku panduan ini dapat membantu siswa-siswa SMA dalam belajar
menyunting. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga tersusunnya buku panduan ini di tengah-tengah kita.
Penulis
DAFTAR ISI
PRAKATA……………………………………………………………………….......... i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………….. ii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………….. 1
1.1
Latar Belakang………………………………………………………………………
1.2
Tujuan……………………………………………………………………………….
1.3
Deskripsi Singkat……………………………………………………………………
1.4
Peta Konsep…………………………………………………………………………
1.5
Petunjuk Mempelajari Materi………………………………………………………..
BAB II MATERI DAN
ISI……………………………………………………………
2.1
Kompetensi…………………………………………………………………….........
2.2
Materi Pokok ……………………………………………………………………….
2.3
Uraian Materi .........................................……………………………………………
2.4
Rangkuman………………………………………………………………………….
2.5
Latihan-latihan……………………………………………………………………….
2.6
Refleksi………………………………………………………………………………
2.7
Tes madiri……………………………………………………………………………
2.8
Uji terampil…………………………………………………………………………..
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………….
3.1
Ringkasan Singkat……………………………………………………………………
3.2
Soal-soal Evaluasi…………………………………………………………………….
3.3
Kunci Jawaban………………………………………………………………………
GLOSARIUM………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
LAMPIRAN……………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa
yang produktif dan reseptif, untuk itu perlu adanya
mendapat prioritas dari proses
kematangan belajar dan berlatih. Hal ini disebabkan oleh keterampilan menulis
yang menuntut ketuntasan dalam ketepatan struktur dan kebakuan struktur.
Pemakaian ejaan serta komposisi yang
baik dalam bentuk pengembangan paragraf yang benar juga diperlukan dalam sebuah
tulisan.
Pentingnya
kemampuan siswa dalam menulis hasil observasi
dalam bentuk paragraf deskriptif, bertujuan agar siswa dapat menyusun paragraf
berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan. Dalam
hal ini, siswa diharapkan dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk
paragraf deskriptif. Untuk menuangkan pikiran dan perasaan siswa ke dalam
bahasa tulis sangat dibutuhkan kinerja otak
secara terarah dan mendalam. Antara otak kiri dan otak kanan harus bekerja
secara seimbang agar siswa dapat merangkai kata menjadi kalimat, kemudian
menjalin kalimat demi kalimat untuk menjadikannya sebuah paragraf deskriptif.
Dalam
hal ini siswa melukiskan hasil pengindraan dari objek yang diobservasi ke dalam
bentuk tulisan diperlukan pengamatan yang mendalam dari berbagai sudut. Kondisi
dari objek yang diobservasi inilah yang menjadi dasar penulisan paragraf deskriptif. Pelukisan suatu objek
tersebut diharapkan dapat tergambarkan seluruhnya pada penulisan paragraf deskriptif
tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk meningkatkan daya imajinasi
siswa agar siswa dapat berpikir lebih kreatif.
Setelah
siswa dapat melukiskan hasil pengindraan dalam bentuk tulisan yang dibantu oleh
daya imajinasi, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan penyuntingan terhadap tulisan sendiri. Penggunaan
ejaan di dalam menulis paragraf deskriptif harus diperhatikan dan disesuaikan
dengan EYD. Dalam proses menulis
paragraf deskriptif, kali pertama yang harus disoroti penggunaan ejaannya
adalah penulisan huruf kapital dan pemakaian tanda baca.
Jika
siswa sudah dapat menyunting tulisannya sendiri dengan benar, maka hal
selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyunting hasil tulisan temannya.
Jadi, setelah siswa selesai menulis dan menyunting tulisannya sendiri, siswa
dapat menukar hasil pekerjaannya kepada teman sebelahnya untuk dikoreksi. Bila
semua hal sudah terpenuhi, maka tujuan dari kompetensi dasar yang ingin dicapai
sudah dapat berhasil guna bagi guru dan siswa.
1.2 Tujuan
Buku
panduan menyunting ini diharapkan dapat memandu siswa-siswa SMA untuk belajar
tentang kompetensi menyunting. Oleh karena itu, setelah mempelajari buku
panduan ini, diharapkan siswa-siswa dapat:
1) Menjelaskan hakikat menyunting.
2) Menguasai tanda-tanda dalam menyunting.
3) Dapat menyunting tulisan sendiri.
4) Dapat menyunting tulisan teman sebangku.
5) Dapat menyunting beberapa tulisan paragraf deskriptif.
1.3 Deskripsi Singkat
Buku
panduan menyunting ini merupakan buku panduan menyunting bagi siswa-siswa SMA
khususnya siswa kelas X. Secara singkat buku ini berisi tentang materi menulis
paragraf deskriptif sekaligus dengan
cara menyunting paragraf yang telah ditulis, baik ditulis sendiri maupun
ditulis oleh teman.
Pertama-pertama
bab ini menjelaskan tentang latar belakang pentingnya mempelajari materi
menulis paragraf deskriptif dan cara menyunting tulisan dengan baik.
Selanjutnya, menguraikan tentang tujuan mempelajari menyunting serta petunjuk
dalam mempelajari materi yang akan diuraikan pada buku panduan menyunting ini.
Selain
itu, buku ini juga menjelaskan sedikit tentang materi menulis deskriptif yang
kemudian dilanjutkan dengan latihan-latihan menyunting tulisan. Bila siswa
masih merasa kesulitan, maka diadakan remidi
dengan merefleksi tugas yang telah dikerjakan. Sedangkan jika siswa sudah
dapat mengguasai materi, maka dilanjutkan dengan tes madiri dan uji terampil.
1.4 Peta Konsep
|
|||||||||||
Ada kesulitan
|
|
|
|
|||
|
Bagan
Peta Konsep
1.5 Petunjuk Mempelajari Materi
Untuk
memperoleh hasil yang maksimal dalam mempelajari buku panduan ini, maka siswa-siswa
harus mengikuti beberapa petunjuk berikut ini.
1) Siswa hendaknya membaca bagian pendahuluan dan tujuan
terlebih dahulu yang terdapat pada awal bagian buku.
2) Bacalah kompetensi yang ingin dicapai kemudian pahami
beserta indikator-indikatornya agar kompetensi dapat tercapai dengan baik.
3) Pahami materi pokok yang akan dipelajari dengan seksama,
agar dapat mengerjakan latihan-latihan selanjutnya.
4) Bacalah sekali lagi rangkuman yang merupakan sajian
singkat materi. Hal ini bertujuan untuk memperdalam materi yang telah
dipelajari.
5) Kerjakan latihan-latihan yang terdapat pada buku untuk
lebih memperdalam penguasaan materi.
6) Setelah selesai mengerjakan latihan yang ada di buku,
hasilnya kemudian dicermati lagi sambil memperlajari paparan refleksi. Agar kemantapan kompetensi
siswa dapat tercapai dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah kerjakan uji
terampil.
7) Apabila dalam mengerjakan uji terampil masih menemukan
kesulitan, sebaiknya didiskusikan dengan teman sebangku Anda untuk menemukan titik temu. Jika kesulitan sudah dapat
teratasi, maka pelajari materi yang selanjutnya.
8) Pelajari lebih mendalam tentang materi pokok secara
cermat dan teliti untuk mengerjakan bagian uji kompetensi selanjutnya yang
telah disiapkan.
9) Jika hasil yang dicapai belum mencapai target yang
diinginkan, maka lakukanlah remidi dengan jalan mempelajari lagi materi dan
berdiskusi dengan teman sebangku atau dengan guru yang mengajar. Namun, jika
hasil yang dipeoleh telah mencapai target ketuntasan kompetensi dapat
dilanjutkan pada bagian materi selanjutnya.
BAB II
MATERI DAN LATIHAN
2.1 Kompetensi
1) Standar Kompetensi:
Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif).
2) Kompetensi
Dasar: Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.
3) Indikator:
·
Menunjukkan karakteristik paragraf
deskriptif.
·
Mengungkapkan pikiran dalam bentuk
paragraf deskriptif.
·
Menulis paragraf deskriptif tentang
benda atau manusia berdasarkan hasil pengamatan (observasi).
·
Menulis paragraf deskriptif berdasarkan
topik tertentu.
·
Menyunting paragraf deskriptif tulisan
sendiri.
·
Menyunting paragraf deskriptif tulisan
teman.
2.2 Materi pokok
1) Contoh
paragraf deskrptif.
2) Ciri-ciri
paragraf deskriptif.
3) Pengertian
paragraf deskriptif.
4) Pola
pengembangan paragraf deskriptif.
5) Macam-macam
deskripsi.
6) Pendekatan
deskripsi.
7) Konsep
menyunting tulisan.
2.3 Uraian Materi
1) Contoh
Paragraf Deskrptif.
Contoh 1
Amatilah contoh paragraf deskriptif di
bawah ini, cermati pemakaian huruf dan pemenggalan kata dan kemudian
identifikasi ciri-ciri paragraf deskriptif!
Hamparan perma
dani hijo terbentang luas. sawah berundak-undak menjadi pengairan berjalan
lebih mudah. Sepanjang tepi Sawah di penuhi oleh pohon pisang yang melambai lambai.
Dari undakan sawah, yang paling bawah masih dalam proses pengolahan. Tanah
berwarna coklat dan penuh dengan air. Nampak seorang petani sedang membajak
sawahnya. Tangan kanan nya memegang cambuk untuk mengendalikan kerbau-kerbaunya.
Suntingan
Hamparan perma
dani hijo terbentang luas. sawah berundak-undak menjadi pengairan berjalan
lebih mudah. Sepanjang tepi Sawah di penuhi oleh pohon pisang yang melambai lambai.
Dari undakan sawah, yang paling bawah masih dalam proses pengolahan. Tanah
berwarna coklat dan penuh dengan air. Nampak seorang petani sedang membajak
sawahnya. Tangan kanan nya memegang cambuk untuk mengendalikan kerbau-kerbaunya.
Perbaikan
Hamparan
permadani hijau terbentang luas. Sawah berundak-undak menjadikan pengairan
berjalan lebih mudah. Sepanjang tepi sawah dipenuhi oleh pohon pisang yang
melambai-lambai. Dari undakan sawah, yang paling bawah masih dalam proses
pengolahan. Tanah berwarna cokelat dan penuh dengan air. Terlihat seorang
petani sedang membajak sawah. Tangan kanannya memegang cambuk untuk
mengendalikan kerbau-kerbaunya.
Setelah kita
mengetahui contoh paragraf deskriptif di atas, maka kita dapat merumuskan
ciri-ciri paragraf deskriptif.
2) Ciri-Ciri
Paragraf Deskriptif.
·
Memberi informasi yang faktual.
·
Menggunakan pendekatan objektif bukan pendekatan subjektif.
·
Menggunakan bahasa yang sederhana dan
jelas.
·
Cakupan pemerian objek yang dilukiskan
sangat lengkap dan kompleks.
3) Pengertian
Paragraf Deskriptif.
Kata deskripsi berasal dari kata
bahasa Latin describere yang berarti
menggambarkan atau memerikan suatu hal. Menurut Keraf (1995: 16) wacana
deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek
atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan
mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sesuatu hal yang dialami,
misalnya pemandangan, orang, atau sensasi.
Menurut Sudiati dan Widyamartayasa
(2005: 57), paragraf yang beretorika deskripsi itu dapat kita sebut paragraf
deskripsi atau lukisan. Deskripsi tidak hanya dipakai untuk menggambarkan
barang maujud, tetapi juga menggambarkan barang-barang yang tak maujud dan yang
kompleks.
Deskripsi adalah suatu bentuk
karangan yang melukiskan sesutau sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga
pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang
dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya (Suparno dan Yunus 2007: 4.6).
Dari uraian di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa paragraf deskripsi merupakan jenis paragraf yang menggambarkan
atau melukiskan suatu objek (orang, tempat, binatang, bangunan, barang, dan
pemandangan) seperti keadaan yang sebenarnya melalui pancaindra ke dalam bentuk
tulisan. Tulisan tersebut juga melibatkan perasaan dari penulis, sehingga
pembaca merasa terlibat dalam peristiwa atau objek yang sedang diuraikan oleh
penulis.
4) Pola
Pengembangan Paragraf Deskriptif.
a) Pola
Pengembangan Pengamatan (observasi)
Paragraf deskripsi pengamatan
dikembangkan dengan melukiskan pengamatan terhadap objek yang akan
dideskripsikan. Pembaca seolah-olah dapat melihat atau megalami sendiri tentang
objek yang sedang dilukiskan.
Contoh
2
setiap
sore di desa adem terlihat awan mendung menggantung. awan mendung di desa
tersebut di anggap pertanda akan turun hujan. awan bergulung-gulung tertiup angin
dari arahselatan. Ada yang bersatu dengan awan lain. ada juga yang berpencar.
Tak lama kemudian petirpun menyambar hebat. Setelah itu, hujanpun turun. Hujan
turun dengan sangat deras sekali. Airpun menggenang dimana-mana. Rupanya peresapan air kedalam tanah semakin berkurang akibat betonisasi.
Tak lama kemudian petirpun menyambar hebat. Setelah itu, hujanpun turun. Hujan
turun dengan sangat deras sekali. Airpun menggenang dimana-mana. Rupanya peresapan air kedalam tanah semakin berkurang akibat betonisasi.
Suntingan
setiap sore di desa adem terlihat
awan mendung menggantung. awan mendung di desa tersebut di anggap pertanda akan
turun hujan. awan bergulung-gulung tertiup angin dari arahselatan. Ada yang
bersatu dengan awan lain. ada juga yang berpencar.
Tak lama kemudian petirpun menyambar hebat. Setelah itu, hujanpun turun. Hujan
turun dengan sangat deras sekali. Airpun menggenang dimana-mana. Rupanya peresapan air kedalam tanah semakin berkurang akibat betonisasi.
Tak lama kemudian petirpun menyambar hebat. Setelah itu, hujanpun turun. Hujan
turun dengan sangat deras sekali. Airpun menggenang dimana-mana. Rupanya peresapan air kedalam tanah semakin berkurang akibat betonisasi.
Perbaikan
Setiap sore di Desa Adem terlihat
awan mendung menggantung. Awan mendung di desa tersebut dianggap pertanda akan
turun hujan. Awan bergulung-gulung tertiup angin dari arah selatan. Ada yang
bersatu dengan awan lain, ada juga yang berpencar.
Tidak lama kemudian petir pun menyambar hebat. Setelah itu, hujan pun turun. Hujan
turun dengan sangat deras. Air pun menggenang di mana-mana. Rupanya peresapan air ke dalam tanah semakin berkurang akibat betonisasi.
Tidak lama kemudian petir pun menyambar hebat. Setelah itu, hujan pun turun. Hujan
turun dengan sangat deras. Air pun menggenang di mana-mana. Rupanya peresapan air ke dalam tanah semakin berkurang akibat betonisasi.
b) Pola
Pengembangan Fokus
Paragraf deskripsi fokus dikembangkan dengan menonjolkan suatu bagian objek yang
dideskripsikan. Perhatian pembaca atau pendengar terfokus pada bagian objek
yang dideskripsikan. Paragraf ini menggunakan pilihan kata atau kalimat yang
tepat dan menarik perhatian pembaca atau pendengar.
Contoh
3
Suasana pagi hari di TAMAN
WISATA KALIURANG sangatlah sejuk. Kicau burung perkutut bersahut-sahutan
menjadikan hati semakin menjadi senang. semilir angin yang sepoi-sepoi menambah
sejuknya udara pagi. Warnawarni bunga yang ada ditaman membuat orang betah
duduk, Sebab terasa sangat enak dan nyaman. Taman tersebut di hiasi berbagai
jenis pepohonan yang umurnya sudah layak tebang. Taman itu juga di hiasi
beberapa patung-patung BANGAU PUTIH. Beberapa patung-patung itu nampak sangat
unik. Di tengah-tengah taman terdapat sebuah kolam. Di tengah kolam terdapat Air
Mancur yang keluar dari 3 arah yang berlainan. Aneka mainan anak-anak turut melengkapi
TAMAN WISATA KALIURANG pada pagi itu.
Suntingan
Suasana pagi hari di TAMAN WISATA
KALIURANG sangatlah sejuk. Kicau burung perkutut bersahut-sahutan menjadikan
hati semakin menjadi senang. semilir angin yang sepoi-sepoi menambah sejuknya
udara pagi. Warnawarni bunga yang ada ditaman membuat orang betah duduk, Sebab
terasa sangat enak dan nyaman. Taman tersebut di hiasi berbagai jenis pepohonan
yang umurnya sudah layak tebang. Taman itu juga di hiasi beberapa patung-patung
BANGAU PUTIH. Beberapa patung-patung itu nampak sangat unik. Di tengah-tengah
taman terdapat sebuah kolam. Di tengah kolam terdapat Air Mancur yang keluar
dari 3 arah yang berlainan. Aneka mainan anak-anak turut melengkapi TAMAN
WISATA KALIURANG pada pagi itu.
Perbaikan
Suasana pagi hari di Taman Wisata
Kaliurang sangatlah sejuk. Kicau burung perkutut bersahut-sahutan menjadikan
hati semakin menjadi senang. Semilir angin yang sepoi-sepoi menambah sejuknya
udara pagi. Warna-warni bunga yang ada di taman membuat orang betah duduk,
sebab terasa sangat enak dan nyaman. Taman tersebut dihiasi berbagai jenis
pohon yang umurnya sudah layak tebang. Taman itu juga dihiasi beberapa patung
bangau putih. Patung-patung itu terlihat sangat unik. Di tengah-tengah taman
terdapat sebuah kolam. Di tengah kolam terdapat air mancur yang keluar dari
tiga arah yang berlainan. Aneka mainan anak-anak turut melengkapi Taman Wisata
Kaliurang pada pagi hari itu.
5) Macam-Macam
Deskripsi.
a) Deskripsi
Keadaan Fisik
Deskripsi fisik bertujuan memberi
gambaran yang sejelas-jelasnya tentang keadaan tubuh seorang tokoh. Deskripsi
ini bersifat objektif.
b) Deskripsi
Keadaan Sekitar
Deskripsi keadaan sekitar, yaitu
penggambaran keadaan yang mengelilingi sang tokoh, misalnya penggambaran
tentang aktivitas-aktivitas yang dilakukan, pekerjaan atau jabatan, pakaian,
tempat kediaman, dan kendaraan, yang ikut menggambarkan watak seseorang.
c) Deskripsi
Watak Tokoh atau Tingkah Perbuatan
Mendeskripsikan watak seseorang dengan
menafsirkan tabir yang terkandung
dibalik fisik manusia. Kita harus mampu mengidentifikasi unsur-unsur dan
kepribadian seseorang tokoh dengan cermat dan teliti.
d) Deskripsi
Gagasan-gagasan Tokoh
Pancaran wajah, pandangan mata, gerak
bibir, dan gerak tubuh merupakan petunjuk tentang keadaan perasaan seseorang
pada saat itu. Pancaindra merupakan penggambaran gagasan atau ide dari
seseorang.
6) Pendekatan
Deskripsi.
a)
Pendekatan Ekspositoris
Pendekatan yang sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat seolah-olah ikut melihat atau merasakan
objek yang dideskripsikan. Karangan jenis ini berisi daftar detail sesuatu yang
secara lengkap atau agak lengkap sehingga pembaca dengan penalarannya dapat
memperoleh kesan keseluruhan tentang sesuatu.
b) Pendekatan
Impresionoistik
Tujuan deskripsi impresionistik ialah
untuk mendapatkan tanggapan emosional pembaca ataupun kesan dari pembaca.
Pendekatan ini juga ditentukan oleh kesan yang diinginkan oleh pembacanya.
c) Pendekatan
menurut sikap pengarang
Pendekatan ini sangat bergantung kepada
tujuan yang ingin dicapai, sifat, objek, serta pembaca deskripsinya. Pengarang
harus menetapkan sikap yang akan diterapkan sebelum mulai menulis. Semua detail
harus dipusatkan untuk menunjang efek yang ingin dihasilkan oleh pengarang.
7) Konsep
Menyunting Tulisan.
Menyunting dapat diartikan merapikan
naskah agar siap cetak dengan melihat kembali, membaca, atau memperbaiki naskah
itu secara keseluruhan, baik dari segi bahasa maupun dari segi materinya, penyajiannya,
kelayakan, dan kebenaran materi (isi) naskah yang akan diterbitkan (Depdikbud
1995: 1; Rifai 1997; Erneste 1995; Hartono 2004: 6).
Perbaikan itu dilakukan berdasarkan
beberapa pertimbangan berkaitan dengan kaidah penulisan. Perbaikan dapat bersifat
menyeluruh atau sebagian. Ada tiga aspek yang harus disunting dalam tulisan,
yaitu: 1)isi, 2)organisasi, 3)bahasa (Hartono 2004: 6).
Menyunting yang cocok dengan
penerbitan buku adalah pengertian yang menyiapkan naskah untuk siap cetak atau
siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa
(menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat) (Eneste 2005: 8). Oleh karena
itu tugas penyunting dapat diperinci sebagai berikut.
a)
Menyuting naskah dari segi kebahasaan
(ejaan ,diksi, struktur kalimat).
b)
Memperbaiki naskah dengan persetujuan
penulis/pengarang.
c)
Membuat naskah enak dibaca dan tidak
membuat pembaca bingung (memperhatikan keterbacaan naskah).
d)
Membaca dan mengoreksi cetak coba (pruf).
Adapun kode
etik dalam menyunting naskah, yaitu sebagai berikut.
a)
Penyunting naskah wajib mencari
informasi mengenai penulis naskah sebelum mulai menyunting naskah.
b)
Penyunting naskah bukanlah penulis
naskah.
c)
Penyunting naskah wajib menghormati gaya
penulis naskah.
d)
Penyunting naskah wajib merahasiakan
informasi yang terdapat dalam naskah yang disuntingnya.
e)
Penyunting naskah wajib mengonsultasikan
hal-hal yang mungkin akan diubahnya dalam naskah.
f)
Penyunting naskah tidak boleh
menghilangkan naskah yang akan, sedang, atau telah disuntingnya.
2.4 Rangkuman
Menulis
paragraf deskriptif adalah menulis sebuah paragraf yang melukiskan,
menggambarkan, atau mendeskripsikan secara tepat dan objektif mengenai objek
seperti pada keadaan yang sebenarnya tanpa menghiraukan pendapat pribadi
seorang penulis dengan kata-kata secara jelas dan terinci. Objek yang
dikembangkan dalam menulis paragraf deskriptif biasanya berhubungan dengan
ruang dan waktu.
Ciri-ciri paragraf deskriptif diantaranya
yaitu memberi informasi yang faktual, menggunakan pendekatan objektif bukan pendekatan
subjektif, menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, dan cakupan pemerian
objek yang dilukiskan sangat lengkap dan kompleks.
Macam-macam paragraf deskriptif meliputi
deskripsi keadaan fisik, deskripsi keadaan sekitar, deskripsi watak atau tingkah
perbuatan, dan deskripsi gagasan-gagasan tokoh. Sedangkan pola pengembangan
paragraf deskriptif ada dua yakni, pola pengembangan pengamatan dan pola
pengembangan fokus. Selain itu terdapat pula pendekatan deskripsi yaitu,
pendekatan ekspositoris, pendekatan impresionistik, dan pendekatan menurut
sikap pengarang.
Konsep menyunting adalah memperbaiki
tulisan atau naskah yang dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan berkaitan
dengan kaidah penulisan. Perbaikan dapat bersifat menyeluruh atau sebagian. Menyunting
yang cocok dengan penerbitan buku adalah pengertian yang menyiapkan naskah siap
cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi,
dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat).
2.5 Latihan
Cermatilah
contoh 1 dan 2 di atas, kemudian kerjakanlah latihan-latihan yang ada di bawah
ini, perbaikilah paragraf deskriptif dengan cara mengubah ejaan yang salah,
pemakaian huruf kapital, dan penulisan tanda baca. Kerjakan dengan cermat,
teliti dan seksama. Selamat mengerjakan!
Latihan 1
Sungai
ciliwung terletak dikota Jakarta. Air Sungai ini berwarna hijau
kehitam-hitaman. Disepanjang tepi sungai banyak di penuhi oleh tumpukan sampah
yang sudah membusuk. Lalat-lalatpun beterbangan dan hinggap ditumpukan sampah
tersebut. Tumpukan sampah-sampah itu lalat beterbangan di atasnya kemudian
berkeliaran disekitar perumahan warga dan membawa berbagai timbul penyakit. Bau
yang tak enak menyebar dari onggokan sampah terbawa angin dan masuk
keperkampungan warga disepanjang sungai ciliwung. Dari radius jarak 1 meter bau
busuk sudah sangat menyengat sekali hidung bila sedang berjalan melewati sungai
ciliwung.
Latihan 2
Setiap hari dipasar KLIWON sampah-sampah
menumpuk dipojok kanan pasar. Sudah 3 hari ini petugas tidak mengambil sampah
sisa pembuangan dari ruko-ruko dipasar tsb. Tumpukansampah itu sekarang hampir
menyerupai seperti bukit yang sangat-sangat menjijikkan. Ketinggiannyapun
sekitar enam meter dan hampir menutupi gedung yang ada di sebelahnya. Bau yang tidak
sedap itu sudah tercium dari jarak dua puluh meter. Dada yang sedang menghirup
udara segar akan terasa sesak dan ingin muntah saja ketika mencium bau dari
sampah-sampah itu.
Latihan 3
Taman disekitar rumah ku sungguh sangat
asri dan nyaman. Tanaman yang tumbuh ditaman ku ini membawa kesejukan dan
keindahan yang alami dan tidak dibuwat-buwat. Lebih-lebih tanaman bunga yang
berada tepat didepan pintu masuk, sangat enak dipandang mata telanjang. Bunga yang
didekat pancuran itu memang sangat besar, lebih besar dari bunga matahari namun
bunga tersebut bertangkai pendek. Bunga itu mirip sekali dengan bunga Raflesia,
orang Jawa biasanya menyebutnya bunga bangkai, sebab baunya yang tidak sedap.
Akan tetapi, bunga yang didekat pancuran itu aroma-nya wangi sekali, seperti
wangi bunga mawar dan melati. Gemericik pancuran menambah kesan keindahan yang
alami. Rasanya tak akan bosan jika berada didekat taman bunga ku itu.
Pada
latihan 1, 2, dan 3 di atas, temukanlah ketidaktepatan pemakaian tanda baca dan
perbaikannya yang terdapat pada paragraf-paragraf tersebut! Kemudian catatlah
ketidaktepatan tersebut pada tabel yang telah disediakan berikut!
No
|
Ketidaktepatan
|
Perbaikan
|
1
2
3
4
5
|
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
|
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
|
2.6 Refleksi
Catatlah kemajuan Anda
yang telah berhasil dalam mengerjakan tugas menyunting paragraf deskriptif
dengan mengoreksi tanda baca dan kemudian kemukakan saran-saran sebagai acuan
untuk belajar pada materi yang selanjutnya.
2.7
Tes Mandiri
Mulailah dengan
menuliskan hal-hal yang kamu ketahui
tulislah tentang
pengalaman dan perasaanmu sendiri
itulah yang kulakukan (J.K. Rowling).
Perbaikilah
kesalahan-kesalahan yang terdapat pada paragraf deskriptif berikut dan
padukanlah paragraf yang satu dengan paragraf yang lainnya!
Latihan 4
Musim
Tanam Padi
Pada pagi hari ini cuaca sangat
cerah, apalagi di desa pedawang, kecamatan mejobo, kabupaten kudus. Ditengah
sawah terlihat hamparan padi menguning telah siap di panen. Pada sawah
disebelahnya nampak beberapa petani mulai mengolah tanah dengan traktor.
Sawahpun di aliri air agar supaya tanah menjadi gembur dan subur. Harapan
tersebut terlihat begitu jelas dari semangat para petani yang penuh dan berkobar-kobar
penuh dengan peluh keringat yang membasahi badan. Mereka di temani oleh isterinya
masing-masing yang telah setia untuk menyiapkan bekal untuk makan siang.
Tak terduga parapemuda juga ikut
turuntangan menebar benih padi yang telah di pilih sebagai benih yang unggul. Musim
tanam padi memang musim yang telah ditunggu-tunggu oleh para petani. Mereka sangat
senang sekali menyambut musim tanam padi setelah sebelumnya memanen padi yang
telah menguning.
Hal
yang sangat indah di pandang mata adalah mereka bergotongroyong dalam menanam
padi, tugas telah di bagi menurut keahlian profesionalitas dan kemampuannya
masing-masing.
Pada
latihan 4 di atas, temukanlah ketidaktepatan pemakaian tanda baca, tulislah
perbaikannya, serta padukanlah paragraf-paragraf yang terdapat pada tulisan
tersebut. Kemudian catatlah ketidaktepatan tersebut pada tabel yang telah
disediakan berikut!
No
|
Ketidaktepatan
|
Perbaikan
|
1
2
3
4
5
|
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
|
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
|
Setelah
mengerjakan latihan 4, kemudian renungkanlah apa yang telah Anda lakukan!
Bagaimanakah kemampuan Anda dalam menyunting paragraf deskriptif? Apakah Anda telah menguasai semua
materi menyunting dan mempraktekannya dengan tepat dan benar? Kemukakanlah
pendapat Anda sendiri!
2.8
Uji Terampil
Kerjakanlah
latihan 5 berikut! Kemudian ubahlah jika masih terdapat dengan ejaan yang
salah, pemakaian huruf kapital, dan penulisan tanda baca yang belum sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia! Kerjakan
dengan cermat, teliti dan seksama. Selamat mengerjakan!
Latihan 5
Hidup
di Waktu Malam
Pagi dan siang hari, kota Tarakan
mirip sebuah wilayah yang mati. Setiap orang sibuk bekerja di tempat mereka
dengan pekerjaan masing-masing. Walhasil, jalanan seperti lenggang. Kalau pun
ada lalu lalang, jumlahnya tak seperti yang kita jumpai pada kota-kota di Jawa.
Dan memang, keramaian hanya terjadi di bandara atau pelabuhan. Itu pun hanya
pada jam-jam tertentu.
Menjelang sore, geliat kehidupan
mulai tampak di kota tersebut. Warga
kota mulai memadati ruang-ruang public. Taman Oval, yaitu taman kota
yang didesain bebentuk oval menjadi favorit warga yang ingin bersantai, melepas
penat setelah seharian bekerja, atau menikmati kecerahan suasana sore hari
bersama keluarga.
Pusat kota pun mulai terlihat hidup.
Ini dia keunikan Tarakan. Jangan pernah belanja pagi atau siang hari karena
hanya akan menemui beberapa toko yang buka.
…………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………
(Suara Merdeka,
Minggu 19 April 2009)
Pada
latihan 5 di atas, temukanlah ketidaktepatan pemakaian tanda baca, tulislah
perbaikannya, serta padukanlah paragraf yang terdapat pada tulisan tersebut.
Kemudian catatlah ketidaktepatan tersebut pada tabel yang telah disediakan
berikut!
No
|
Ketidaktepatan
|
Perbaikan
|
1
2
3
4
5
|
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
|
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
|
Setelah
mengerjakan latihan 5, catatlah kemajuan yang Anda raih selama belajar
menyunting. Tulislah saran-saran untuk belajar pada materi yang selanjutnya!
BAB III
PENUTUP
3.1 Ringkasan Singkat
Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa
yang produktif dan reseptif, untuk itu perlu adanya mendapat prioritas dari
proses kematangan belajar dan berlatih. Hal ini disebabkan oleh keterampilan menulis yang menuntut ketuntasan dalam
ketepatan struktur dan kebakuan struktur. Pemakaian ejaan serta komposisi yang
baik dalam bentuk pengembangan paragraf yang benar juga diperlukan dalam sebuah
tulisan.
Pentingnya
kemampuan siswa dalam menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif,
bertujuan agar siswa dapat menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia
dengan memperhatikan penggunaan ejaan. Setelah siswa dapat melukiskan hasil
pengindraan dalam bentuk tulisan yang dibantu oleh daya imajinasi, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan penyuntingan terhadap tulisan sendiri. Penggunaan
ejaan di dalam menulis paragraf deskriptif harus diperhatikan dan disesuaikan
dengan EYD. Dalam proses menulis paragraf deskriptif, kali pertama yang harus
disoroti penggunaan ejaannya adalah penulisan huruf kapital dan pemakaian tanda baca.
Menulis
paragraf deskriptif adalah menulis sebuah paragraf yang melukiskan,
menggambarkan, atau mendeskripsikan secara tepat dan objektif mengenai objek
seperti pada keadaan yang sebenarnya tanpa menghiraukan pendapat pribadi
seorang penulis dengan kata-kata secara jelas dan terinci. Objek yang
dikembangkan dalam menulis paragraf deskriptif biasanya berhubungan dengan
ruang dan waktu.
Ciri-ciri
paragraf deskriptif diantaranya yaitu memberi informasi yang faktual,
menggunakan pendekatan objektif bukan pendekatan subjektif, menggunakan bahasa
yang sederhana dan jelas, dan cakupan pemerian objek yang dilukiskan sangat
lengkap dan kompleks.
Macam-macam
paragraf deskriptif meliputi deskripsi keadaan fisik, deskripsi keadaan
sekitar, deskripsi watak atau tingkah perbuatan, dan deskripsi gagasan-gagasan
tokoh. Sedangkan pola pengembangan paragraf deskriptif ada dua yakni, pola
pengembangan pengamatan dan pola pengembangan fokus. Selain itu terdapat pula
pendekatan deskripsi yaitu, pendekatan ekspositoris, pendekatan impresionistik,
dan pendekatan menurut sikap pengarang.
Konsep
menyunting adalah memperbaiki tulisan atau naskah yang dilakukan berdasarkan
beberapa pertimbangan berkaitan dengan kaidah penulisan. Perbaikan dapat
bersifat menyeluruh atau sebagian. Menyunting yang cocok dengan penerbitan buku
adalah pengertian yang menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan
memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan,
diksi, dan struktur kalimat).
3.2 Soal-soal Evaluasi
Latihan 6
Senyum Nelayan Bagang Pantai Tambaklorok
Tanpa
ragu Joko Kembar terus melilitkan tali mengaitkan antarbambu. Anak sekitar 14
tahun itu tengah menyelesaikan bagang terapung yang siap ditarik ke tengah
laut, Selasa (14/4).
Sesekali Joko atau lebih akrab
dipanggil tuyul oleh rekannya menyelam, lalu muncul dengan menarik bamboo
ditautkan ke bamboo yang lainnya. Di depan dia ada Tasrian, Abu dan Korin yang
masih satu kerabat dengan tuyul semuanya warga RT 03 RW 13 Tambak Lorok,
Semarang.
Mereka juga tengah merampungkan
bagang dengan menalikan bamboo petung dengan nilon besar dirangkai menjadi
bentuk bujur sangkar ukuran panjang 12 meter, lebar 12 meter dan tinggi 4
meter. Pada bagian bawah dipasang drum agar bagang bisa mengapung dan berfungsi
sebagai kaki-kaki. Bagian atas ada gubuk untuk para nelayan menunggu atau
menarik jarring.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
(Suara Merdeka, Minggu 19 April 2009)
Latihan 7
“Rumah ku”
Rumahku beralamat di desa Garung lor kaliwungu, kudus.
Tepatnya di depan SD 03 Garung Lor. Rumahku menghadap ke barat. Rumahku
mempunyai luas tanah sebesar ±100 m. Dan mempunyai halaman depan yang tidak terlalu
luas.
Rumahku mempunyai beberapa ruangan, diantaranya, satu ruang
tamu, satu ruang keluarga, satu ruang makan, empat kamar tidur, dua kamar
mandi, dapur, garasi dan gudang.
Dinding luar rumahku dicat warna hijau dan dipadu dengan
keramik berwarna merah muda. Dan dinding bagian dalam rumahku di beri cat warna
putih, biru dan hijau muda.
Di dalam rumahku juga terdapat berbagai hiasan-hiasan,
seperti keramik-keramik dan banyak juga hiasan bunga-bunga buatan yang
diletakkan di dalam vas. Dinding-dinding di dalam rumahku juga banyak terdapat
hiasan-hiasan dinding sperti lukisan-lukisan, dan gambaran-gambaran, ada juga
yang gambar dari kristik.
Di Halaman depan rumahku terdapat banyak sekali tanaman
baik bunga ataupun buah. diantaranya buah naga, apokat, rambutan, apel, dan
tumbuhan lainnya. Di halaman belakang rumahku juga terdapat banyak sekali
tumbuh-tumbuhan. tumbuhan buah, bunga, ataupun sayur-sayuran, diantaranya pohon
mangga, pisang, jambu, cermai, bayam, dan yang lain.
3.3 Kunci Jawaban
Suntingan
Latihan 1
Sungai
ciliwung terletak dikota Jakarta. Air Sungai ini berwarna hijau
kehitam-hitaman. Disepanjang tepi sungai banyak di penuhi oleh tumpukan sampah
yang sudah membusuk. Lalat-lalatpun beterbangan dan hinggap ditumpukan sampah
tersebut. Tumpukan sampah-sampah itu lalat beterbangan di atasnya kemudian
berkeliaran disekitar perumahan warga dan membawa berbagai timbul penyakit. Bau
yang tak enak menyebar dari onggokan sampah terbawa angin dan masuk
keperkampungan warga disepanjang sungai ciliwung. Dari radius jarak 1 meter bau
busuk sudah sangat menyengat sekali hidung bila sedang berjalan melewati sungai
ciliwung.
Latihan 2
Setiap
hari dipasar KLIWON sampah-sampah menumpuk dipojok kanan pasar. Sudah 3 hari
ini petugas tidak mengambil sampah sisa pembuangan dari ruko-ruko dipasar tsb.
Tumpukansampah itu sekarang hampir menyerupai seperti bukit yang sangat-sangat
menjijikkan. Ketinggiannyapun sekitar enam meter dan hampir menutupi gedung
yang ada di sebelahnya. Bau yang tidak sedap itu sudah tercium dari jarak dua
puluh meter. Dada yang sedang menghirup udara segar akan terasa sesak dan ingin
muntah saja ketika mencium bau dari sampah-sampah itu.
Latihan 3
Taman
disekitar rumah ku sungguh sangat asri dan nyaman. Tanaman yang tumbuh ditaman
ku ini membawa kesejukan dan keindahan yang alami dan tidak dibuwat-buwat.
Lebih-lebih tanaman bunga yang berada tepat didepan pintu masuk, sangat enak
dipandang mata telanjang. Bunga yang didekat pancuran itu memang sangat besar,
lebih besar dari bunga matahari namun bunga tersebut bertangkai pendek. Bunga
itu mirip sekali dengan bunga Raflesia, orang Jawa biasanya menyebutnya bunga
bangkai, sebab baunya yang tidak sedap. Akan tetapi, bunga yang didekat
pancuran itu aroma-nya wangi sekali, seperti wangi bunga mawar dan melati.
Gemericik pancuran menambah kesan keindahan yang alami. Rasanya tak akan bosan
jika berada didekat taman bunga ku itu.
Latihan 4
Musim
Tanam Padi
Pada pagi hari ini cuaca sangat
cerah, apalagi di desa pedawang, kecamatan mejobo, kabupaten kudus. Ditengah
sawah terlihat hamparan padi menguning telah siap di panen. Pada sawah
disebelahnya nampak beberapa petani mulai mengolah tanah dengan traktor.
Sawahpun di aliri air agar supaya tanah menjadi gembur dan subur. Harapan
tersebut terlihat begitu jelas dari semangat para petani yang penuh dan
berkobar-kobar penuh dengan peluh keringat yang membasahi badan. Mereka di
temani oleh isterinya masing-masing yang telah setia untuk menyiapkan bekal
untuk makan siang.
Tak terduga parapemuda juga ikut
turuntangan menebar benih padi yang telah di pilih sebagai benih yang unggul.
Musim tanam padi memang musim yang telah ditunggu-tunggu oleh para petani.
Mereka sangat senang sekali menyambut musim tanam padi setelah sebelumnya
memanen padi yang telah menguning.
Hal
yang sangat indah di pandang mata adalah mereka bergotongroyong dalam menanam
padi, tugas telah di bagi menurut keahlian profesionalitas dan kemampuannya
masing-masing.
Latihan 5
Hidup
di Waktu Malam
Pagi dan siang hari, kota Tarakan
mirip sebuah wilayah yang mati. Setiap orang sibuk bekerja di tempat mereka
dengan pekerjaan masing-masing. Walhasil, jalanan seperti lenggang. Kalau pun
ada lalu lalang, jumlahnya tak seperti yang kita jumpai pada kota-kota di Jawa.
Dan memang, keramaian hanya terjadi di bandara atau pelabuhan. Itu pun hanya pada
jam-jam tertentu.
Menjelang sore, geliat kehidupan
mulai tampak di kota tersebut. Warga
kota mulai memadati ruang-ruang public. Taman Oval, yaitu taman kota
yang didesain bebentuk oval menjadi favorit warga yang ingin bersantai, melepas
penat setelah seharian bekerja, atau menikmati kecerahan suasana sore hari
bersama keluarga.
Pusat kota pun mulai terlihat hidup.
Ini dia keunikan Tarakan. Jangan pernah belanja pagi atau siang hari karena
hanya akan menemui beberapa toko yang buka.
…………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………
(Suara Merdeka,
Minggu 19 April 2009
Latihan 6
Senyum Nelayan Bagang Pantai Tambaklorok
Tanpa
ragu Joko Kembar terus melilitkan tali mengaitkan antarbambu. Anak sekitar 14
tahun itu tengah menyelesaikan bagang terapung yang siap ditarik ke tengah
laut, Selasa (14/4).
Sesekali Joko atau lebih akrab
dipanggil tuyul oleh rekannya menyelam, lalu muncul dengan menarik bamboo
ditautkan ke bamboo yang lainnya. Di depan dia ada Tasrian, Abu dan Korin yang
masih satu kerabat dengan tuyul semuanya warga RT 03 RW 13 Tambak Lorok,
Semarang.
Mereka juga tengah merampungkan
bagang dengan menalikan bamboo petung dengan nilon besar dirangkai menjadi
bentuk bujur sangkar ukuran panjang 12 meter, lebar 12 meter dan tinggi 4
meter. Pada bagian bawah dipasang drum agar bagang bisa mengapung dan berfungsi
sebagai kaki-kaki. Bagian atas ada gubuk untuk para nelayan menunggu atau
menarik jarring.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
(Suara Merdeka, Minggu 19 April 2009)
Latihan 7
“Rumah ku”
Rumahku beralamat di desa Garung lor kaliwungu, kudus.
Tepatnya di depan SD 03 Garung Lor. Rumahku menghadap ke barat. Rumahku
mempunyai luas tanah sebesar ±100 m. Dan mempunyai halaman depan yang tidak terlalu
luas.
Rumahku mempunyai beberapa ruangan, diantaranya, satu ruang
tamu, satu ruang keluarga, satu ruang makan, empat kamar tidur, dua kamar
mandi, dapur, garasi dan gudang.
Dinding luar rumahku dicat warna hijau dan dipadu dengan
keramik berwarna merah muda. Dan dinding bagian dalam rumahku di beri cat warna
putih, biru dan hijau muda.
Di dalam rumahku juga terdapat berbagai hiasan-hiasan,
seperti keramik-keramik dan banyak juga hiasan bunga-bunga buatan yang
diletakkan di dalam vas. Dinding-dinding di dalam rumahku juga banyak terdapat
hiasan-hiasan dinding sperti lukisan-lukisan, dan gambaran-gambaran, ada juga
yang gambar dari kristik.
Di Halaman depan rumahku terdapat banyak sekali tanaman
baik bunga ataupun buah. diantaranya buah naga, apokat, rambutan, apel, dan
tumbuhan lainnya. Di halaman belakang rumahku juga terdapat banyak sekali
tumbuh-tumbuhan. tumbuhan buah, bunga, ataupun sayur-sayuran, diantaranya pohon
mangga, pisang, jambu, cermai, bayam, dan yang lain.
Perbaikan
Latihan 1
Sungai
Ciliwung terletak di Kota Jakarta. Air sungai ini berwarna hijau
kehitam-hitaman. Di sepanjang tepi sungai banyak dipenuhi oleh tumpukan sampah
yang sudah membusuk. Lalat-lalat pun beterbangan dan hinggap di tumpukan sampah
tersebut. Tumpukan sampah-sampah itu lalat beterbangan diatasnya kemudian
berkeliaran di sekitar perumahan warga dan membawa berbagai penyakit. Bau yang
tidak sedap tersebar dari onggokan sampah terbawa angin dan masuk ke
perkampungan warga di sepanjang Sungai Ciliwung. Dari jarak 1 meter bau busuk
sudah sangat menyengat hidung bila sedang berjalan melewati Sungai Ciliwung.
Latihan 2
Setiap
hari di Pasar Kliwon sampah-sampah menumpuk di pojok kanan pasar. Sudah tiga
hari ini petugas tidak mengambil sampah sisa pembuangan dari ruko-ruko di pasar
tersebut. Tumpukan sampah itu sekarang hampir menyerupai bukit yang sangat
menjijikkan. Ketinggiannya pun sekitar 6 meter dan hampir menutupi gedung yang
ada disebelahnya. Bau yang tidak sedap itu sudah tercium dalam jarak 20 meter.
Dada yang sedang menghirup udara segar akan terasa sesak dan ingin muntah saja
ketika mencium bau dari sampah-sampah itu.
Lathan 3
Taman
di sekitar rumahku sungguh asri dan nyaman. Tanaman yang tumbuh di tamanku ini
membawa kesejukan dan keindahan yang alami dan tidak dibuat-buat. Lebih-lebih
tanaman bunga yang berada tepat di depan pintu masuk, sangat enak dipandang
mata. Bunga yang di dekat pancuran itu sangat besar, lebih besar dari bunga
matahari, namun bunga tersebut bertangkai pendek. Bunga itu mirip sekali dengan
bunga Raflesia, orang jawa biasanya menyebutnya bunga bangkai, sebab baunya
yang tidak sedap. Akan tetapi, bunga yang di dekat pancuran itu aromanya wangi
sekali, seperti wangi bunga mawar dan melati. Gemericik pancuran menambah kesan
keindahan yang alami. Rasanya tidak akan bosan jika berada di dekat taman
bungaku itu.
Latihan 4
Musim
Tanam Padi
Pagi hari ini cuaca sangat cerah,
apalagi di Desa Pedawang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Di tengah sawah
terlihat hamparan padi menguning telah siap dipanen. Pada sawah disebelahnya
tampak beberapa petani mulai mengolah tanah dengan traktor. Sawah pun dialiri
air supaya tanah menjadi gembur dan subur. Harapan tersebut terlihat begitu
jelas dari semangat para petani yang berkobar-kobar penuh dengan peluh keringat
yang membasahi badan. Mereka ditemani oleh istri masing-masing yang telah setia
menyiapkan bekal untuk makan siang.
Tidak
terduga para pemuda juga ikut turun tangan menebar benih padi yang telah
dipilih sebagai benih yang unggul. Musim tanam padi memang musim yang
ditunggu-tunggu oleh para petani. Mereka senang sekali menyambut musim tanam
padi setelah sebelumnya memanen padi yang telah menguning. Hal yang sangat
indah dipandang mata adalah mereka bergotong royong dalam menanam padi, tugas
telah dibagi menurut keahlian dan kemampuannya masing-masing.
Latihan 5
Hidup
di Waktu Malam
Kota Tarakan seperti sebuah wilayah
yang mati, ketika pagi dan siang hari. Di kota tersebut, setiap orang sibuk
bekerja di tempat mereka dengan pekerjaan masing-masing. Hasilnya, jalanan kota
menjadi lenggang. Biarpun ada orang yang lalu lalang, jumlahnya tidak seperti
yang kita jumpai pada kota-kota di Jawa, dan memang keramaian hanya terjadi di
bandara atau pelabuhan. Itu pun hanya pada waktu tertentu.
Menjelang sore hari, kehidupan yang
sesungguhnya mulai tampak di kota tersebut. Warga kota mulai memadati ruang-ruang publik. Taman
Oval, yaitu taman kota yang didesain bebentuk oval telah menjadi favorit warga
yang ingin bersantai, melepas kebosanan setelah seharian bekerja, atau
menikmati kecerahan suasana sore hari bersama keluarga.
Pusat kota pun mulai terlihat hidup.
Inilah keunikan dari Kota Tarakan. Sebagai informasi, jangan pernah berbelanja
pada waktu pagi atau siang hari karena Anda hanya akan menemui beberapa toko
yang buka, sedangkan toko yang lainnya masih tertutup rapat.
…………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………
(Suara Merdeka,
Minggu 19 April 2009)
Latihan 6
Senyum Nelayan Bagang Pantai Tambaklorok
Tanpa
perasaan ragu Joko Kembar terus saja melilitkan tali dan mengaitkan antarbambu.
Anak yang berumur sekitar 14 tahun itu tengah menyelesaikan bagang terapung
yang siap untuk ditarik ke tengah laut, Selasa (14/4).
Sesekali Joko atau lebih akrab
dipanggil tuyul oleh rekan-rekannya saat menyelam. Mereka menyelam lalu muncul
kembali dengan menarik bambu yang kemudian ditautkan ke bamboo yang lainnya. Di
depannya ada teman-temannya yaitu, Tasrian, Abu, dan Korin yang semuanya masih
ada garis hubungan satu kerabat dengan tuyul dan mereka adalah warga RT 03 RW
13 Tambak Lorok, Semarang.
Mereka juga sedang menyelesaikan
bagang dengan mengikat bamboo petung dengan nilon besar dan kemudian dirangkai
menjadi bentuk bujur sangkar. Ukuran panjangnya 12 meter, lebar 12 meter, dan
tinggi 4 meter. Pada bagian bawahnya dipasang sebuah drum agar bagang tersebut
bisa mengapung dan berfungsi sebagai kaki-kaki. Di bagian atas terdapat gubuk yang
digunakan untuk para nelayan yang sedang menunggu atau menarik jarring.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
(Suara Merdeka, Minggu 19 April 2009)
Latihan 7
Rumahku
Alamat rumahku, di Desa Garung Lor Kaliwungu, Kudus. Lebih
tepatnya terletak di depan SD 3 Garung Lor danmenghadap ke arah barat. Rumahku
mempunyai luas tanah sebesar ±100 m2 dan mempunyai halaman depan yang tidak
terlalu luas.
Di halaman depan rumahku terdapat banyak tanaman baik
tanaman bunga maupun tanaman buah, diantaranya buah naga, avokad, rambutan,
apel, dan tumbuhan yang lainnya. Di halaman belakang rumahku juga terdapat
banyak sekali tumbuhan. Tumbuhan buah, bunga, dan sayur, seperti pohon mangga,
pisang, jambu, cermai, bayam, dan lain-lain
Rumahku mempunyai beberapa ruangan, diantaranya ruang
tamu, ruang keluarga, ruang makan, empat kamar tidur, dua kamar mandi, dapur,
garasi, dan gudang. Semua ruangan
tersebut telah diatur oleh ibuku, sehingga dapat dimanfaatkan sebagaimana
mestinya.
Di dalam rumahku juga terdapat berbagai hiasan, seperti
keramik dan hiasan bunga buatan yang diletakkan di vas. Dinding di dalam
rumahku juga banyak terdapat hiasan, seperti lukisan, gambar, dan bahkan ada
juga hiasan gambar dari kristik. Dinding bagian dalam rumahku dicat warna
putih, biru, dan hijau muda. Sedangkan dinding luar rumahku dicat warna hijau
dan dipadu dengan keramik berwarna merah muda.
GLOSARIUM
kompetensi
dasar
KTSP
Menyunting
Sumbangsih
Produktif
Reseptif
Prioritas
Komposisi
Observasi
Kinerja otak
Deskriptif
Imajinasi
EYD
Huruf kapital
Remidi
Uji terampil
Peta Konsep
Refleksi
Titik temu
Standar
Kompetensi
Indikator
Kompleks
Betonisasi
Fokus
Ekspositoris
Impresionoistik
kode etik
Eneste,
Pamusuk. 2005. Buku Pintar Penyuntingan
Naskah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Fransisca
Emilia, “Hidup di waktu Malam”, Suara
Merdeka, 19 April 2009, hlm. 31.
Hartono,
Bambang. 2004. Bahan Pelatihan IND/B/11
Pengembangan Kemampuan Menyunting. Bahan Pelatihan Terintergasi Guru SMP.
Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Pendidikan Lanjutan Pertama.
Irawan
Aryanto, “ Senyum Nelayan Bagang pantai Tambaklorok”, Suara Merdeka, 19 April 2009, hlm.12.
Keraf,
Gorys. 1995. Komposisi II. Jakarta: Grasindo.
Kuswilono.
2008. PR Bahasa Indonesia. Klaten: PT
Intan Pariwara.
Mrjamyas.
2008. Karangan Deskripsi. http://mrjamyas.blogspot.com/2008/05/karangan-deskripsi.html.
Diunduh 19 Juni 2009.
Sudiarti,
Vero dan Aloys Wadyamartaya. 2005. Kiat Menulis Deskripsi dan Narasi (lukisan
dan cerita). Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Suparno
dan M. Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Tanpa
nama. 2009. Menulis paragraf Deskripsi. http://id.wordpress.com/tag/menulis-paragraf-deskripsi/.
Diunduh 19 Juni 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar