PENGERTIAN
DAN DEFINISI
Pengertian
Manajemen Sekolah
Istilah manajemen sekolah seringkali disandingkan dengan istilah administrasi sekolah. Berkaitan dengan itu, terdapat tiga pandangan berbeda; pertama, mengartikan administrasi lebih luas dari pada manajemen (manajemen merupakan inti dari administrasi); kedua, melihat manajemen lebih luas dari pada administrasi ( administrasi merupakan inti dari manajemen); dan ketiga yang menganggap bahwa manajemen identik dengan administrasi.
Pengertian manajemen diartikan sama dengan istilah administrasi atau pengelolaan, yaitu segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material, secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.
Berdasarkan fungsi pokoknya, istilah manajemen dan administrasi mempunyai fungsi yang sama, yaitu:
1. merencanakan (planning),
2. mengorganisasikan (organizing),
3. mengarahkan (directing),
4. mengkoordinasikan (coordinating),
5. mengawasi (controlling), dan
6. mengevaluasi (evaluation).
Menurut Gaffar (1989) mengemukakan bahwa manjemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerja sama yang sistematik, sitemik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Istilah manajemen sekolah seringkali disandingkan dengan istilah administrasi sekolah. Berkaitan dengan itu, terdapat tiga pandangan berbeda; pertama, mengartikan administrasi lebih luas dari pada manajemen (manajemen merupakan inti dari administrasi); kedua, melihat manajemen lebih luas dari pada administrasi ( administrasi merupakan inti dari manajemen); dan ketiga yang menganggap bahwa manajemen identik dengan administrasi.
Pengertian manajemen diartikan sama dengan istilah administrasi atau pengelolaan, yaitu segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material, secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.
Berdasarkan fungsi pokoknya, istilah manajemen dan administrasi mempunyai fungsi yang sama, yaitu:
1. merencanakan (planning),
2. mengorganisasikan (organizing),
3. mengarahkan (directing),
4. mengkoordinasikan (coordinating),
5. mengawasi (controlling), dan
6. mengevaluasi (evaluation).
Menurut Gaffar (1989) mengemukakan bahwa manjemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerja sama yang sistematik, sitemik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Tujuan Manajemen Sekolah
Pada hakekatnya tujuan manajemen sekolah tidak dapat terlepas dari
tujuan sekolahsebagai suatu organisasi. Proses manajemen yang baik adalah
manakala di dalamnya terdapatkegiatan manajerial yaitu kegiatan yang seyogyanya
dilakukan oleh orang-orang yangmempunyai status dan kewenangan sebagai manajer,
serta kegiatan operatif yakni kegiatan yangseharusnya diselesaikan oleh para
pelaksana lapangan.Dengan demikian, tujuan akhir dari manajemen sekolah adalah
membantu memperlancartercapainya tujuan sekolah secara efektif dan efisien.
Kehadiran manajemen dalam prosespersekolahan sebagai salah satu alat untuk
membantu memperlancar pencapaian tujuan.Secara lebih rinci tujuan khusus
dilaksanakan manajemen sekolah yang baik agar :pertama, terjadi efektifitas
produksi pada setiap jenis dan jenjang pendidikan sehinggan paralulusannya
dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan diatasnya, dapat bekerja sesuai
denganpengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Kedua, tercapainya
efisiensi penggunaan sumber
daya dan dana,
tidak terjadi pemborosan terhadap waktu, uang, serta yang lainnya. Ketiga,
paralulusannya dapt menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat, serta yang
keempattwerciptanya kepuasan kerja pada setiap anggota warga sekolah.
Pengertian Manajemen Sekolah
Pada hakikatnya istilah manajemen
pendidikan dan manajemen sekolah mempunyai pengertian dan maksud yang sama.
Keduanya memang sukar dibedakan, lebih-lebih sering dipakai secara bergantian
dalam pengertian yang sama. Apa yang menjadi skop manajemen pendidikan adalah
juga merupkan skop atau bidang garapan manajemen sekolah. Demikian pula proses
kerjanya ditempuh melalui fungsi-fungsi yang sama, yang di ilhami dari teori
administrasi dan manajemen pada umumnya.
Menurut James Jr. manajemen sekolah adalah proses pendayagunaan sumber-sumber manusiawi bagi penyelenggara sekolah secara efektif.
Manajemen pendidikan merupakan suatu usaha bersama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan organisasi yang efisien dan daya guna yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah.
Ali Imron berpendapat bahwa manajemen pendidikan adalah proses penataan kelembagaan pendidikan, dengan melibatkan sumber potensial baik yang bersifat manusia maupun yang bersifat non manusia guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Tujuan manajemen pendidikan adalah tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional tujuan makin mudah terlihat dan makin tepat program-program-program yang disusun untuk mencapai tujuan yang ditentukan, program itu harus menyeluruh dan ada koordinasi terhadap komponen yang melaksanakan program sekolah.
Proses manajemen pendidikan dimulai dari perencanaan, diteruskan dengan pengorganisasian, penggeraan dan kemudian pengawsan. Proses tersebut berjalan secara siklik, karena begitu proses akhir (pengawasan) telah dilalui, kembali lagi keproses pertama (perencanaan).
Manajemen yang baik ialah manajemen yang tidak jauh menyimpang dari konsep dan yang sesuai dengan obyek yang ditangani serta tempat organisasi itu berada. Sebagai bagian dari suatu ilmu, seharusnya manajemen itu tidak boleh menyimpang dari konsep manajemen yang sudah ada. Namun variasi bisa terjadi akibat kreasi dan inovasi para manajer. Variasi ini berkaitan dengan obyek yang ditangani dan tempat organisasi itu.
Manajemen yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan kondisi disebut manajemen yang fleksibel. Manajemen ini tidak kaku, ia dapat berlangsung dalam kondisi dan situasi yang berbeda-beda. Kebijakan-kebijkan pemerintah yang baru, tuntutan-tuntutan masyarakat yang brubah dari semula, perubahan-perubahan nilai masyarakat, dan sebagainya tidak akan menghentikan aktivitas manajemen ini. Manajemen akan berjalan terus dengan revisi di sana-sini. Hal ini menjamin kelangsungan hidup organisasi. Oleh sebab itu para manajer perlu mengusahakan manajemen agar bersifat fleksibel.
Jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen atau pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan, karena dengan adanya manajemen yang baik maka tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal, efektif dan efisien.
Menurut James Jr. manajemen sekolah adalah proses pendayagunaan sumber-sumber manusiawi bagi penyelenggara sekolah secara efektif.
Manajemen pendidikan merupakan suatu usaha bersama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan organisasi yang efisien dan daya guna yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah.
Ali Imron berpendapat bahwa manajemen pendidikan adalah proses penataan kelembagaan pendidikan, dengan melibatkan sumber potensial baik yang bersifat manusia maupun yang bersifat non manusia guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Tujuan manajemen pendidikan adalah tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional tujuan makin mudah terlihat dan makin tepat program-program-program yang disusun untuk mencapai tujuan yang ditentukan, program itu harus menyeluruh dan ada koordinasi terhadap komponen yang melaksanakan program sekolah.
Proses manajemen pendidikan dimulai dari perencanaan, diteruskan dengan pengorganisasian, penggeraan dan kemudian pengawsan. Proses tersebut berjalan secara siklik, karena begitu proses akhir (pengawasan) telah dilalui, kembali lagi keproses pertama (perencanaan).
Manajemen yang baik ialah manajemen yang tidak jauh menyimpang dari konsep dan yang sesuai dengan obyek yang ditangani serta tempat organisasi itu berada. Sebagai bagian dari suatu ilmu, seharusnya manajemen itu tidak boleh menyimpang dari konsep manajemen yang sudah ada. Namun variasi bisa terjadi akibat kreasi dan inovasi para manajer. Variasi ini berkaitan dengan obyek yang ditangani dan tempat organisasi itu.
Manajemen yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan kondisi disebut manajemen yang fleksibel. Manajemen ini tidak kaku, ia dapat berlangsung dalam kondisi dan situasi yang berbeda-beda. Kebijakan-kebijkan pemerintah yang baru, tuntutan-tuntutan masyarakat yang brubah dari semula, perubahan-perubahan nilai masyarakat, dan sebagainya tidak akan menghentikan aktivitas manajemen ini. Manajemen akan berjalan terus dengan revisi di sana-sini. Hal ini menjamin kelangsungan hidup organisasi. Oleh sebab itu para manajer perlu mengusahakan manajemen agar bersifat fleksibel.
Jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen atau pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan, karena dengan adanya manajemen yang baik maka tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal, efektif dan efisien.
ujuan manajemen
sekolah dasar adalah mencapai tujuan institusional sekolah dasar, yaitu
memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota ummat manusia
serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah. Dengan manajemen
sekolah dasar yang baik diharapkan sekolah dasar menjadi lembaga pendidikan
yang baik dalam segala aspek.
Fungsi Manajemen
Dikemukakan di atas bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan. Kegiatan dimaksud tak lain adalah tindakan-tindakan yang mengacu kepada fungsi-fungsi manajamen. Berkenaan dengan fungsi-fungsi manajemen ini, H. Siagian (1977) mengungkapkan pandangan dari beberapa ahli, sebagai berikut:
Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen, yaitu :
Dikemukakan di atas bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan. Kegiatan dimaksud tak lain adalah tindakan-tindakan yang mengacu kepada fungsi-fungsi manajamen. Berkenaan dengan fungsi-fungsi manajemen ini, H. Siagian (1977) mengungkapkan pandangan dari beberapa ahli, sebagai berikut:
Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen, yaitu :
- Planning
(perencanaan);
- Organizing
(pengorganisasian);
- Actuating
(pelaksanaan); dan
- Controlling
(pengawasan).
Henry Fayol terdapat lima fungsi manajemen, meliputi :
- Planning
(perencanaan);
- Organizing
(pengorganisasian);
- Commanding
(pengaturan);
- Coordinating
(pengkoordinasian); dan
- Controlling
(pengawasan).
Harold Koontz dan Cyril O’ Donnel mengemukakan lima fungsi manajemen, mencakup :
- Planning
(perencanaan);
- Organizing
(pengorganisasian);
- Staffing
(penentuan staf);
- Directing
(pengarahan); dan
- Controlling
(pengawasan).
L. Gullick mengemukakan tujuh fungsi manajemen, yaitu :
- Planning
(perencanaan);
- Organizing
(pengorganisasian);
- Staffing
(penentuan staf);
- Directing
(pengarahan);
- Coordinating
(pengkoordinasian);
- Reporting
(pelaporan); dan
- Budgeting
(penganggaran).
Tujuan Manajemen
Manajemen dalam suatu Sekolah/Madrasah bertujuan untuk :
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolahnya.
d. Meningkatkan kompetensi yang sehat dalam sekolah tentang mutu pendidikan yang akan di capai.
Manajemen dalam suatu Sekolah/Madrasah bertujuan untuk :
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolahnya.
d. Meningkatkan kompetensi yang sehat dalam sekolah tentang mutu pendidikan yang akan di capai.
Artikel: Fungsi Manajemen Sekolah
Fungsi Manajemen Sekolah
Menurut Percy E. Burrup fungsi-fungsi manajemen pendidikan di sekolah adalah:
a. Merencanakan cara dan langkah-langkah mewujudkan tujuan program sekolah.
b. Mengalokasikan baik sumber daya maupun kegiatan mengajar sehingga masig-masing tahu tugas dan tanggung jawab.
c. Memotifasi dan menstimulir kegiatan staf pengajar sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
d. Mengkoordinir kegiatan anggota staf pengajar dan setiap satuan tugas di sekolah sehingga tenaga dapat digunakan seefektif mungkin.
e. Menilai efektifitas program dan pelaksanaan tugas pengajaran dan tujuan-tujuan sekolah yang ditentukan sudah tercapai apa belum. Dan menilai pertumbuhan kemampuan mengajar tiap guru.
Pelaksanaan manajemen sekolah yang efektif dan efisien menuntut dilaksanakan beberapa fungsi manajemen tersebut secara terpadu dan terintegrasi dalam pengelolaan bidang-bidang manajemen pendidikan.
Jadi melalui penerapan fungsi manajemen sekolah yang efektif dan efisien diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Menurut Percy E. Burrup fungsi-fungsi manajemen pendidikan di sekolah adalah:
a. Merencanakan cara dan langkah-langkah mewujudkan tujuan program sekolah.
b. Mengalokasikan baik sumber daya maupun kegiatan mengajar sehingga masig-masing tahu tugas dan tanggung jawab.
c. Memotifasi dan menstimulir kegiatan staf pengajar sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
d. Mengkoordinir kegiatan anggota staf pengajar dan setiap satuan tugas di sekolah sehingga tenaga dapat digunakan seefektif mungkin.
e. Menilai efektifitas program dan pelaksanaan tugas pengajaran dan tujuan-tujuan sekolah yang ditentukan sudah tercapai apa belum. Dan menilai pertumbuhan kemampuan mengajar tiap guru.
Pelaksanaan manajemen sekolah yang efektif dan efisien menuntut dilaksanakan beberapa fungsi manajemen tersebut secara terpadu dan terintegrasi dalam pengelolaan bidang-bidang manajemen pendidikan.
Jadi melalui penerapan fungsi manajemen sekolah yang efektif dan efisien diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar