Jumat, 08 Juni 2012

MENULIS KARANGAN DESKRIPSI "Keterampilan Menulis"


                Semi (1990: 8) mengatakan bahwa menulis itu tidak lain dari upaya memindahkan bahasa lisan ke dalam wujud tulisan, dengan menggunakan lambang-lambang grafen. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Berbeda dengan berbicara yang juga merupakan kegiatan produktif dan ekspresif, tetapi menggunakan bahasa lisan.
                Dalam menulis, sangat dibutuhkan keuletan dan ketelitian dalam menggunakan bahasa tulisan, yaitu harus benar-benar memperhatikan struktur kalimat. Misalnya, penulisan subjek, predikat, kata kerja, kata benda, penulisan ejaan, pemakaian tanda baca, dan pemakaian huruf kapital. Kegiatan menulis bukan hanya memindahkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan, melainkan menulis itu juga mengungkapkan ide atau gagasan pokok dari dalam pikiran dan menuangkannya dalam bentuk tulisan yang berupa lambang-lambang bunyi atau fonem. Di dalam menulis, juga harus dapat mengoordinasikan antara pemikiran dan pemakaina bahasa dan kata-kata dengan baik dan benar.
                 Suhendar dan Supinah (1993: 110) “Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.” Dengan menulis, seseorang akan dapat menyampaikan gagasan atau pendapatnya kepada orang lain lewat bahasa tulisan. Keterampilan menulis tidak dapat diperoleh secara otomatis, tetapi harus melalui banyak latihan dan latihan yang intensif. Keterampilan menulis sangat dibutuhkan bagi kehidupan masyarakat, sebab keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar.
             Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan yang penting di dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Menulis adalah kegiatan melahirkan perasaan dengan tulisan. Dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. Selanjutnya, juga dapat diartikan bahwa menulis adalah menjelmakan bahasa lisan, mungkin menyalin atau melahirkan pikiran dan perasaan seperti mengarang…Keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut (Suriamiharja dkk. 1996:1-2, dalam Purwanti 2007: 20).
Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tanpa rasa emosional yang berlebih-lebihan, realistis, dan tidak menghambur-hamburkan kata secara tak perlu. Pengungkapan mesti jelas dan tertatur sehingga meyakinkan para pembaca. Maka uraian harus mencerminkan bahwa si pengarang sungguh-sungguh mengerti atau menghayati apa yang sedang diuraikannya itu
(Caraka 2002: 12).

Mengarang  adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan atau buah pikiran dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Buah pikiran itu dapat berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan, perasaan sampai gejolak kalbu seseorang yang disampaikan kepada pihak lain dengan wahana batasan tulis, yakni bahasa yang tidak menggunakan peralatan bunyi dan pendengaran melainkan berwujud berbagai tanda dan lambang yang harus dibaca. 
(Gie 2002: 9).

           De Porter dan Hernacki (2003: 179, dalam Arnita 2007: 2) mengatakan bahwa menulis adalah aktifitas otak yang menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika). Kegiatan menulis juga menuntut seseorang untuk dapat menulis dengan kalimat yang efektif agar melatih otak untuk berpikir kritis. Otak kanan mempunyai fungsi kebahasaan, sedangkan otak kiri mempunyai fungsi untuk berpikir logis. Jika salah satu fungsi otak terganggu, maka akan sangat berpengaruh pada fungsi otak yang lain. Oleh karena itu, perlu adanya untuk memberi keseimbangan pada belahan otak kanan dan otak kiri agar seseorang dapat menghasilkan karya-karya baru dan inovasi-inovasi baru.
           Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis adalah suatu proses penuangan ide atau gagasan dalam bentuk simbol-simbol bahasa (Nurhadi 2005, dalam Ardhana 2009). Dari  proses penuangan ide-ide tersebut, maka seseorang dapat pula mengungkapkan penemuan-penemuan baru tentang pemikirannya. Selain itu, seseorang dapat juga mencurahkan aspirasinya ke dalam bentuk tulis sehingga orang lain pun dapat menikmati hasil karyanya tersebut.
          Menulis adalah menemukan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang melambangkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Subyantoro 2009: 228).
           Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat diambil simpulan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan pikiran, perasaan, dan kehendak ke dalam bentuk suatu tulisan yang berupa lambang-lambang atau simbol-simbol grafik untuk melukiskan atau menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain sebagai proses berkomunikasi. 
(Suaidah 2010: 18-21).

DAFTAR PUSTAKA

 
Ardhana. 2009. Strategi dalam Pembelajaran Menulis. http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/07/strategi-dalam-pembelajaran-menulis-2/. Diunduh 19 Juni 2009.

Arnita. 2007. Penggunaan Pendekatan Menulis Terpimpin dalam Pembelajaran Menulis Bagi Siswa Kelas III SDN No.4 Guguk Malintang. Jurnal Guru. UNNES.

Caraka, Cipta Loka. 2002. Teknik Mengarang. Yogyakarta: Kanisius.

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: ANDI.

Purwanti, Dewi. 2007. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi dengan Model Pembelajaran Pendidikan Luar Ruang dan Media Musik Klasik pada Siswa Kelas X6 SMA  Islam Sultan Agung 1 Semarang Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi. UNNES.
 
Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Suaidah. 2010. Upaya Peningkatan  Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif dengan Teknik Pembelajaran Langsung melalui Media Foto pada Siswa Kelas III SD 1 Garung Lor Kaliwungu Kudus. Skripsi. UNNES.
 

Subyantoro. 2009. Pelangi Pembelajaran Bahasa (Tinjauan Semata Burung Psikolinguistik). Semarang: Unnes Press.

Suhendar dan Pien Supinah. 1993. Efektivitas Metode Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pionir Jaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar